Jakarta - Masalah mental bipolar disorder kerap kali dihubungkan dengan berkepribadian ganda. Padahal keduanya sangatlah berbeda. Bipolar disorder atau gangguan bipolar merupakan kondisi gangguan mental yang membuat pengidapnya memiliki mood swings atau perubahan suasana hati ekstrem.
Sehingga ciri-ciri bipolar sendiri terbagi menjadi dua kelompok, yakni mood yang sangat buruk atau justru sangat baik. Mood yang sangat buruk ini menandakan penderitanya berada pada fase depresi. Sebaliknya, mood dengan kebahagiaan yang sangat ekstrem disebut fase mania.
Perubahan suasana hati pada penderita bipolar berbeda dengan badmood karena suatu alasan. Lebih kompleks dari itu, perubahan suasana hati pada penderita bipolar terjadi dengan sangat parah. Seseorang mungkin merasakan tiap fase dalam hitungan minggu atau bahkan lebih lama.
Ciri-ciri bipolar pun pada setiap penderitanya berbeda-beda. Sebagian orang bisa lebih sering mengalami episode mania, sementara lainnya lebih kerap merasakan gejala bipolar berupa depresi. Ciri-ciri bipolar pun juga tidak muncul secara berkala, namun acak tanpa sebuah aturan baku.
Ciri bipolar disorder saat dalam episode depresi
Ketika penderita bipolar disorder sedang berada di periode depresi ini biasanya gejalanya cukup parah hingga bisa membuat penderitanya kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari. Bahkan dalam kasus yang lebih parah, fase depresi ini sering membuat penderitanya enggan beranjak dari tempat tidur.
Berikut ini beberapa ciri-ciri bipolar disorder yang harus dipahami:
Suasana hati yang terus-terusan tertekan, seperti perasaan sedih, khawatir, hampa, atau putus asa.
Kehilangan minat atau ketertarikan pada semua atau hampir sebagian besar aktivitas, termasuk yang dulunya menjadi favorit.
Bicara sangat lambat dan banyak lupa.
Sulit berkonsentrasi.
Merasa tidak berharga, rasa bersalah yang berlebih, dan muncul perasaan minder.
Menarik diri dari lingkungan dan orang terdekat.
Perubahan pola makan.
Kehilangan tenaga dan energi secara drastis.
Tidak mampu melakukan hal-hal sederhana.
Terobsesi terhadap kematian, ingin bunuh diri, atau percobaan bunuh diri.
Ciri bipolar disorder pada fase mania
Jika fase depresi memberikan energi negatif terhadap seseorang, hal ini berbeda dengan fase mania. Pada fase mania, penderita bipolar disorder umumnya menunjukkan perilaku ekstrem dan tidak terkendali.
Di fase kebahagiaan yang meledak-ledak ini, biasanya disebut juga dengan istilah hipomania. Sejauh ini ada beberapa gejala seseorang berada di fase mania dan hipomania, berikut di antaranya:
Rasa gembira dan kepercayaan diri yang berlebihan (euforia)
Berenergi dan bersemangat hingga tidak bisa diam (harus bergerak terus dan berjalan mondar- mandiri).
Merasa seperti pikirannya berpacu dan tak terkendali.
Mudah teralihkan
Mudah tersinggung atau jadi lebih sensitif.
Rasanya tidak ingin tidur atau tidak butuh tidur karena terlalu bersemangat.
Mampu melakukan banyak aktivitas sekaligus.
Tidak ingin makan atau nafsu makan menurun.
Bicara sangat cepat dan cenderung loncat-loncat topik.
Membuat keputusan yang buruk atau bertingkah sembrono, seperti belanja gila-gilaan, berhubungan seks bebas, mengemudi ugal-ugalan, atau mabuk minuman keras.
Terkadang pada kondisi mania ini penderita bipolar bisa mencapai fase psikosis. Fase ini membuat mereka tidak mampu membedakan hal yang nyata dan yang sekadar ada di pikiran saja.
Melihat beragam ciri-ciri di atas, sebaiknya jangan melakukan self diagnose atau mendiagnosis diri sendiri terkena bipolar. Untuk mengetahui mengenai bipolar disorder ini seseorang membutuhkan konsultasi intensif dengan ahli, seperti psikolog atau dokter spesialis kejiwaan.
Karena itu, alih-alih melakukan self diagnose, seseorang yang merasakan beberapa gejala di atas atau perubahan mood yang ekstrem sebaiknya menghubungi ahli kesehatan jiwa. Meski begitu, tidak semua orang yang merasakan seluruh kondisi di atas sudah pasti bipolar.
Pasalnya, beberapa gangguan kesehatan mental lain juga memiliki ciri-ciri yang mirip dengan tanda di atas. Karena itu, percayakan terkait diagnosis bipolar disorder kepada dokter dan segera lakukan perawatan intensif jika terbukti mengalaminya.
Bipolar disorder memang tidak bisa dihilangkan dari diri penderitanya, namun masalah mental health ini dapat dikendalikan. Tentunya di bawah pengawasan dokter dengan menggunakan bantuan obat serta terapi.
Karena itu, sebaiknya hindari memberi perawatan atau bahkan mendiagnosis sendiri masalah kesehatan mental apapun di luar pendampingan ahli. (Lsn)
Load more