Masuk Musim Penghujan, Dokter Ingatkan Risiko Penyakit Ini, Bukan Cuma Batuk dan Pilek!
- pexels/Thgusstavo Santana
tvOnenews.com - Musim penghujan telah tiba di sejumlah wilayah Indonesia. Kondisi cuaca yang lembap dan curah hujan tinggi kerap menjadi pemicu meningkatnya berbagai penyakit.
Dokter mengingatkan bahwa risiko kesehatan di musim ini bukan hanya sebatas batuk dan pilek, tetapi juga penyakit lain yang bisa menyerang secara tiba-tiba.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memperkuat daya tahan tubuh agar tetap sehat sepanjang musim penghujan.
Risiko penyakit di musim penghujan
- Istimewa
Melansir dari YouTube Hidup Sehat tvOne, dr. Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein, SpPD, FINASIM, FACP, Spesialis Penyakit Dalam, menjelaskan ada beberapa risiko penyakit yang mengancam.
Dokter menjelaskan bahwa kondisi lingkungan yang lembap, genangan air, serta perubahan suhu yang ekstrem dapat memicu timbulnya berbagai gangguan kesehatan.
Salah satu penyebab utama meningkatnya risiko penyakit di musim ini adalah kebersihan air yang sulit terjaga.
Air yang tercemar atau menggenang menjadi tempat berkembang biaknya berbagai mikroorganisme penyebab penyakit.
Di sisi lain, perubahan suhu yang drastis dari panas ke dingin juga dapat menurunkan daya tahan tubuh, sehingga seseorang lebih mudah terserang influenza atau flu musiman.
"Jadi kalau pancaroba atau musim hujan tadi, karena apa, kebersihan air yang sulit terjaga kadang-kadang ya. Jadi, memudahkan muncul di area di area biasanya. Kemudian, karena perubahan suhu yang ekstrem juga bisa menyebabkan munculnya influenza," kata dr Fariz.
- Freepik
Selain itu, kebiasaan tidak menjaga kebersihan tangan setelah beraktivitas turut mempermudah penyebaran virus influenza.
Oleh karena itu, mencuci tangan dengan sabun menjadi langkah sederhana namun penting untuk mencegah penularan penyakit di lingkungan sekitar.
Tidak hanya flu, musim penghujan juga membawa ancaman lain seperti Demam Berdarah Dengue (DBD).
Genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Jika tidak diantisipasi, populasi nyamuk ini dapat meningkat dan menyebabkan lonjakan kasus DBD di masyarakat.
Lebih lanjut, dr Fariz juga mengingatkan tentang risiko leptospirosis, yaitu infeksi bakteri yang ditularkan melalui air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan, terutama tikus.
Load more