Wanita Harus Tahu, HPV Bukan Sekadar Infeksi Biasa, Ada Kaitan Langsung dengan Kanker Serviks, Ini Faktanya!
- Gemini AI
tvOnenews.com - Kanker serviks masih menjadi salah satu penyakit mematikan bagi wanita di seluruh dunia.
Dilansir dari dr. Nilesh Chordiya, kanker serviks hampir selalu disebabkan oleh infeksi virus yang disebut human papillomavirus (HPV).
Virus ini menyebar melalui kontak kulit ke kulit yang dekat, terutama saat berhubungan intim.
Dalam jangka waktu panjang, HPV dapat mengubah sel serviks yang sehat menjadi sel kanker.
Meski terdengar menakutkan, kabar baiknya adalah kanker serviks sebenarnya bisa dicegah jika terdeteksi sejak dini, berkat adanya vaksin HPV dan pemeriksaan rutin.
Untuk itu, penting bagi setiap wanita memahami apa itu HPV, bagaimana penyebarannya, hingga cara pencegahan agar tidak berkembang menjadi kanker serviks.
Mengenal HPV atau human papillomavirus
HPV atau human papillomavirus adalah kelompok besar virus yang terdiri dari lebih dari 100 jenis.
Sebagian besar jenis HPV hanya menyebabkan masalah ringan, misalnya kutil di tangan atau kaki.
Namun, ada jenis HPV berisiko tinggi yang perlu diwaspadai karena dapat memicu kanker, khususnya kanker serviks.
HPV berisiko tinggi ini menyerang sel-sel di serviks, lalu mengubah struktur dan fungsinya secara perlahan.
Jika infeksi menetap dan tidak ditangani, sel-sel abnormal ini bisa berkembang menjadi kanker serviks.
Data menunjukkan lebih dari 95% kasus kanker serviks berhubungan langsung dengan HPV, terutama tipe 16 dan 18 yang bertanggung jawab atas hampir 70% kasus.
HPV menyebar melalui kontak langsung kulit ke kulit.
Penularan paling sering terjadi melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral.
Menariknya, infeksi tidak selalu memerlukan penetrasi untuk menular.
Hal ini menjelaskan mengapa seseorang bisa tertular meski hanya melakukan kontak intim tertentu.
Penggunaan kondom memang dapat membantu menurunkan risiko, namun tidak sepenuhnya melindungi dari HPV.
Virus tetap bisa menyebar melalui area kulit yang tidak tertutup kondom.
Karena itu, kesadaran akan pencegahan menjadi sangat penting.
Siapa yang Paling Berisiko?
HPV bisa menginfeksi siapa saja yang aktif secara seksual, tetapi beberapa kelompok memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi persisten dan komplikasi, di antaranya:
- Remaja dan dewasa muda, karena sistem kekebalan tubuh mereka masih beradaptasi dengan paparan virus.
- Wanita dengan sistem imun lemah, misalnya penderita HIV atau pengguna obat penekan kekebalan tubuh.
- Wanita yang jarang melakukan pemeriksaan serviks, sehingga sel abnormal tidak terdeteksi sejak dini.
- Perokok jangka panjang, karena zat kimia dalam rokok dapat merusak sel serviks dan melemahkan kemampuan tubuh membersihkan infeksi.
Hal lain yang perlu dipahami, pasangan seksual bisa saja membawa HPV tanpa menunjukkan gejala apa pun.
Dengan kata lain, virus ini dapat menular tanpa disadari.
Bagaimana Kanker Serviks Dapat Dicegah?
1. Vaksinasi HPV
Vaksin HPV merupakan terobosan besar dalam pencegahan kanker serviks.
Vaksin ini bekerja dengan melindungi tubuh dari infeksi HPV berisiko tinggi, termasuk tipe 16 dan 18.
- Anak dan remaja usia 9-14 tahun: kelompok usia paling direkomendasikan.
- Wanita hingga usia 26 tahun dan pria hingga 21 tahun, tetap bisa memperoleh manfaat dari vaksin.
- Orang dewasa usia 27-45 tahun: dapat mempertimbangkan vaksinasi setelah berkonsultasi dengan dokter.
2. Pemeriksaan Rutin
Selain vaksinasi, pemeriksaan kanker serviks sangat penting. Ada dua metode utama:
- Pap smear: mendeteksi perubahan pada sel serviks yang disebabkan HPV.
- Tes HPV: memeriksa keberadaan tipe HPV berisiko tinggi pada serviks.
Dengan skrining rutin, sel abnormal dapat ditemukan sebelum berkembang menjadi kanker, sehingga penanganan lebih cepat dan efektif. (adk)
Load more