Pentingnya Gizi Seimbang di Tengah Bencana Alam: Korban Banjir Bali Terima Makan Bergizi Gratis
- Ist
tvOnenews.com - Menentukan dan mengelola makanan bergizi untuk kebutuhan harian bukanlah perkara sepele. Menurut World Health Organization (WHO), pola makan seimbang harus mengandung kombinasi karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral sesuai kebutuhan usia serta aktivitas fisik seseorang.
Sebagai contoh, WHO menyarankan agar asupan sayur dan buah minimal 400 gram per hari, sementara konsumsi gula tambahan sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 10% total energi. Hal ini menegaskan bahwa makan bergizi tidak sekadar soal kenyang, melainkan tentang pemenuhan gizi yang seimbang demi kesehatan jangka panjang.
Ahli gizi juga menekankan pentingnya mengatur porsi makanan dengan prinsip “isi piringku” yang seimbang: setengah piring berisi buah dan sayur, seperempat karbohidrat seperti nasi atau umbi-umbian, dan seperempat sisanya protein dari lauk hewani maupun nabati.
Misalnya, menu harian bisa berupa nasi merah, ikan bakar, tumis kangkung, dan buah pepaya segar. Pola ini bukan hanya membantu menjaga daya tahan tubuh, tetapi juga mencegah risiko penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi.
Selain itu, pengelolaan makanan bergizi juga harus memperhatikan aspek higienitas. Penyimpanan bahan segar di suhu yang tepat, pemilihan air bersih untuk memasak, serta pengolahan sesuai standar keamanan pangan menjadi faktor penting agar zat gizi tidak hilang dan makanan tetap aman dikonsumsi.
Praktik ini juga diperkuat oleh berbagai program nasional maupun lembaga swasta yang berfokus pada pemenuhan gizi masyarakat, termasuk saat menghadapi situasi darurat seperti bencana alam.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panjer Batanghari 89 yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Cakra Cemerlang di Jalan Tukad Batanghari Nomor 89, Panjer, Denpasar Selatan, resmi diluncurkan pada Sabtu (13/9/2025).
Unit ini hadir bukan hanya untuk menyediakan Makan Bergizi Gratis (MBG) higienis berstandar ISO, tetapi juga aktif menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Bali berupa paket sembako dan susu.
“Kami datang pada saat bencana (banjir di Bali). Kami sangat apresiasi mitra-mitra kami yang punya dapur di Denpasar. Mereka peka dan peduli, dan pada akhirnya bisa mengulurkan tangan mereka untuk mengurangi penderitaan warga korban banjir di Bali,” ungkap Florencio Mario Vieira, Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial.
Ia menambahkan bahwa BGN berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk memetakan kebutuhan korban dan memastikan distribusi bantuan lebih tepat sasaran.
Penasihat Khusus Presiden Bidang Polkam, Jenderal Pol (Purn) Erwin Chahara Rusmana, yang turut hadir meninjau, menyebut dapur SPPG Cakra Cemerlang sudah memenuhi standar ISO.
“Rasa kemanusiaan yang membuat mitra dapur ikut bergabung di program ini dengan merangkul UMKM setempat. Ucapan terima kasih kepada Bapak Presiden, bahwa masyarakat Bali ikut mengawal dan mendukung program ini. Harapan kami semoga semua berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Erwin juga menegaskan bahwa program ini telah menjadi komitmen Presiden Prabowo Subianto sejak sebelum menjabat, dengan fokus pada kesehatan anak-anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui.
Bentuk kepedulian ini nyata terlihat dalam kolaborasi berbagai pihak. Mitra dapur BGN, Ir. I Made Sudarsana, menuturkan pihaknya menyalurkan sekitar 60 paket sembako berisi beras, mie, telur, minyak goreng, dan susu kepada para pengungsi.
“Bantuan ini sifatnya spontanitas. Teman-teman kami para mitra juga sudah beberapa kali memberikan paket makanan,” jelasnya.
Pemenuhan makanan bergizi tidak hanya relevan untuk kebutuhan harian, tetapi juga menjadi instrumen vital saat bencana.
Dengan standar higienitas yang tinggi, dukungan masyarakat lokal, dan sinergi antarinstansi, program ini bukan hanya sekadar penyediaan pangan, melainkan langkah nyata membangun ketahanan gizi dan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. (udn)
Load more