Kasus Tuberkulosis (TBC) & Stunting di Indonesia Mengkhawatirkan
- Istimewa BKKBN
Zero TB Yogyakarta sendiri merupakan proyek kolaborasi antara Fakultas Kedokteran, Kesahatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada, RSUP Dr Sardjito, Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemkot Yogyakarta, Pemkab Kulon Progo dan Burnet Institute Australia. Zero TB Yogyakarta melakukan kegiatan yang inovatif dan komprehensif dengan pendekatan search, treat and prevent. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah melakukan pencarian kasus YBC secara aktif di masyarakat menggunakan mobil Rontgen yang dilengkapi dengan alat kecerdasan buatan (artificial intelegent).
Visi Zero TB Yogyakarta yang berharap bisa mengeliminasi tuberkulosis di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2030 layak menjadi “pemantik” di daerah-daerah lain.
Kegiatan Skrining TB terhadap balita selama Pekan TB di Kulon Progo ini mendapat dukungan penuh dari Dharma Wanita Persatuan BKKBN Pusat yang diketuai oleh dr. Dwi Kisworo Setyowireni, Sp.A (K).
Bagi BKKBN, kegiatan skrining TBC bagi balita stunting menjadi momentum strategis untuk Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana atau Program Bangga Kencana. Aktivisme ini juga memberi kontribusi bagi upaya akselarasi percepatan penurunan stunting yang ditargetkan di 2024 nanti bisa mencapai angka 14 persen.
Stunting dan TBC bukan lagi persoalan klasik yang tidak bisa diatasi. Kerjasama kolaboratif BKKBN dengan IDAI, Zero TB Yogyakarta serta Pemkab Kulon Progo menjadi bukti “kebersamaan” dan “kepedulian” menjadi kata kunci. Kata kunci untuk tekad mewujudkan generasi emas, bukan lagi menjadi slogan kosong belaka. (mii)
Load more