"Kalangan mileni atau generasi umur produktif cukup besar hampir 60 persen, bahkan meningkat menjadi 126 persen menjelang 2030-2045. Kita tidak bisa membiarkan, kita hanya berada di pasar," kata Bamsoet.
"Kita menyambut baik adanya digital maining atau tambang digital yang didirikan atau diresmikan hari ini. kita berusaha untuk menjadi pemain terbesar, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia," sambungnya.
Tak cukup sampai di situ, Bamsoet turut serta menyampaikan pergerakan ekonomi pada era digital belakangan ini tercatat mencapai nilai triliunan rupiah.
Bahkan, belakangan didapati saham ekonomi digital lebih banyak diminati investor dibanding pasar saham umumnya.
"Transaksi digital Tahun 2021 lalu, hampir menyentuh Rp832 triliun ini melampui dari pada transaksi di lantai bursa saham kita yang hanya sekitar Rp332 triliun. Dan investornya cukup besar dibandingkan pasar modal, sekarang ini sudah mencapai angka 11 juta, sementara pasar modal hanya mencapai 7,2 juta," ungkapnya.
Bamsoet pun berharap keberadaan perusahan tambang digital untuk pertama kalinya di Indonesia ini dapat menarik saham dunia ke tanah air.
"Tingkatkan kemampuan mencari blok baru sehingga mendapat nilai investasi yang bagus. Jadi permainan saham ini bukan hanya di Indonesia saja tetapi diseluruh dunia," katanya.
Load more