Bamsoet Puji Terobosan Mentan Amran, Hilirisasi Pertanian Dinilai Jadi Penopang Ekonomi
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota DPR RI yang juga Ketua MPR RI ke-15, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, menyampaikan apresiasi atas berbagai terobosan yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sepanjang 2025.
Di tengah tekanan nasional akibat tantangan multidimensi, mulai dari bencana ekologis di Sumatera hingga melemahnya daya beli masyarakat, kebijakan Kementerian Pertanian dinilai memberi harapan sekaligus solusi konkret bagi penguatan ekonomi nasional.
Bamsoet menilai Mentan Amran berani mengambil langkah strategis melalui transformasi dan investasi sektor pertanian yang menyentuh langsung masyarakat bawah. Salah satu kebijakan yang mendapat sorotan utama adalah konsistensi pemerintah dalam mendorong hilirisasi produk pertanian.
“Inisiatif Kementerian Pertanian dalam mengkreasi kebijakan yang solutif sangat layak dicermati dan dijadikan contoh. Hilirisasi produk pertanian yang diusung Menteri Amran bukan sekadar wacana, melainkan langkah strategis yang terbukti mampu menciptakan hingga delapan juta lapangan kerja baru. Ini adalah jawaban konkret di tengah ancaman pengangguran,” ujar Bamsoet saat merefleksikan catatan akhir tahun 2025.
Menjelang pergantian tahun menuju 2026, Bamsoet mencatat Indonesia masih dibayangi duka akibat bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang berdampak pada sekitar 3,3 juta penduduk.
Pada saat yang sama, kondisi ekonomi nasional juga menghadapi tekanan, tercermin dari jumlah pengangguran yang mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025 berdasarkan data Badan Pusat Statistik.
Tekanan juga dirasakan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah serta industri manufaktur akibat maraknya produk impor ilegal. Karena itu, Bamsoet menilai kolaborasi antarkementerian menjadi kunci untuk menciptakan lapangan kerja baru sekaligus menjaga pasar domestik.
“Inisiatif Menteri Pertanian dalam mendorong produktivitas dalam memerangi penyelundupan adalah kombinasi solutif untuk mereduksi kompleksitas persoalan sekarang. Kita berharap di tahun 2026, para pembantu Presiden semakin kreatif menggagas inisiatif baru,” lanjutnya.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kementerian Pertanian tengah menggarap strategi hilirisasi dan investasi pertanian dengan nilai mencapai Rp371 triliun. Program ini difokuskan pada pengembangan 14 komoditas strategis nasional.
Komoditas yang menjadi sasaran mencakup sektor perkebunan dan pangan unggulan, antara lain kelapa sawit, kelapa untuk produk VCO dan santan, tebu, kakao, kopi, lada, pala, jambu mete, serta gambir. Kebijakan ini diperkirakan mampu meningkatkan nilai tambah secara signifikan sekaligus menyerap sekitar 8,6 juta tenaga kerja.
Load more