Harga Emas UBS dan Galeri24 Pegadaian Terus Turun Dua Hari Beruntun, Simak Daftar Terbarunya

Jakarta, tvOnenews.com – Harga emas di Pegadaian masih melanjutkan tren penurunan. Dua produk logam mulia yang paling banyak dipilih masyarakat, yakni emas UBS dan Galeri24, kembali mengalami koreksi harga pada Kamis (4/12/2025), setelah sehari sebelumnya juga turun.

Data terbaru dari laman resmi Sahabat Pegadaian menunjukkan, harga jual emas Galeri24 per 1 gram kini berada di level Rp2.452.000. Angka tersebut melemah dibanding hari sebelumnya yang berada di Rp2.460.000 per gram. Sementara harga emas UBS juga terpukul turun dari Rp2.481.000 menjadi Rp2.477.000 per gram.

Penurunan harga dua produk logam mulia ini menunjukkan dinamika pasar emas yang masih belum stabil. Sejumlah analis menilai penurunan harga emas dalam beberapa hari terakhir dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang bergerak dinamis, terutama sentimen penguatan dolar Amerika Serikat serta kebijakan suku bunga di berbagai negara.

Rentang Produk dan Akses Pembelian Emas di Pegadaian

Pegadaian menyediakan emas UBS dalam berbagai ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 500 gram. Sedangkan emas Galeri24 tersedia dalam ukuran lebih banyak, mulai dari 0,5 gram hingga ukuran terbesar mencapai 1.000 gram atau 1 kilogram.

Variasi ukuran ini memberi pilihan investasi yang lebih luas bagi masyarakat. Investor pemula dapat memulai dari unit kecil, sementara investor berpengalaman atau kalangan pembeli grosir bisa memanfaatkan ukuran besar untuk efisiensi harga.

Daftar Lengkap Harga Emas UBS di Pegadaian Hari Ini

• 0,5 gram: Rp1.339.000

• 1 gram: Rp2.477.000

• 2 gram: Rp4.914.000

• 5 gram: Rp12.143.000

• 10 gram: Rp24.159.000

• 25 gram: Rp60.277.000

• 50 gram: Rp120.306.000

• 100 gram: Rp240.517.000

• 250 gram: Rp601.113.000

• 500 gram: Rp1.200.814.000

Daftar Lengkap Harga Emas Galeri24 di Pegadaian Hari Ini

• 0,5 gram: Rp1.286.000

• 1 gram: Rp2.452.000

• 2 gram: Rp4.831.000

• 5 gram: Rp11.991.000

• 10 gram: Rp23.918.000

• 25 gram: Rp59.646.000

• 50 gram: Rp119.199.000

• 100 gram: Rp238.279.000

• 250 gram: Rp591.909.000

• 500 gram: Rp1.183.818.000

• 1.000 gram: Rp2.367.635.000

Peluang Investasi Saat Harga Turun

Meski penurunan harga sering dianggap sebagai sinyal negatif, kondisi ini justru dapat menjadi kesempatan bagi masyarakat yang ingin memulai investasi logam mulia. Harga yang terkoreksi membuat potensi pembelian lebih murah sebelum nantinya harga kembali menguat.

Emas masih dianggap sebagai instrumen investasi aman atau safe haven, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak menentu. Logam mulia juga menjadi pilihan favorit untuk perlindungan jangka panjang terhadap inflasi.

Namun, para investor tetap diimbau untuk memantau pergerakan harga secara berkala. Pegadaian memperbarui harga setiap hari sesuai perkembangan pasar dunia. Dengan mengikuti tren harian, investor bisa menentukan waktu terbaik untuk membeli maupun menjual.

Faktor Penyebab Harga Emas Bergerak

Harga emas global sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi internasional, di antaranya:

1. Pergerakan dolar AS – Ketika dolar menguat, harga emas cenderung turun.

2. Kebijakan bank sentral – Penyesuaian suku bunga mempengaruhi minat investor pada aset berisiko.

3. Geopolitik dan ekonomi global – Konflik dan ketidakpastian ekonomi dapat mendorong permintaan emas.

4. Tingkat inflasi – Meningkatnya inflasi membuat emas menjadi instrumen lindung nilai.

Kondisi tersebut membuat harga emas dapat berubah setiap waktu, sehingga pelaku investasi harus memahami risiko serta peluang yang ada.

Tren penurunan harga emas UBS dan Galeri24 di Pegadaian selama dua hari terakhir menjadi perhatian bagi pelaku pasar. Meskipun demikian, logam mulia tetap memiliki daya tarik sebagai aset investasi jangka panjang yang aman dan stabil.

Bagi masyarakat yang ingin membeli emas, momen koreksi harga ini bisa dimanfaatkan untuk menambah portofolio investasi. Pegadaian menyediakan pembelian yang mudah dan variasi ukuran yang fleksibel sesuai kebutuhan.

Harga emas dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga investor perlu terus mengikuti update terbaru untuk menentukan keputusan yang tepat dan menguntungkan di masa mendatang. (ant/nsp)