Menkeu Purbaya: Batas Defisit APBN Tetap 3 Persen, Saya Tak Mau Dicap Menteri Tak Becus
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan pemerintah akan tetap menjaga batas defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maksimal 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Ia menolak membuka peluang pelonggaran batas tersebut, meskipun banyak negara lain melanggar aturan serupa.
Purbaya mengatakan, salah satu alasan munculnya dorongan untuk menaikkan batas defisit berasal dari permintaan sejumlah kepala daerah yang ingin agar gaji aparatur sipil negara (ASN) di daerah ditanggung langsung oleh pemerintah pusat.
Namun, ia menegaskan hal itu mustahil dilakukan tanpa melampaui ambang batas defisit 3 persen.
“Jadi, kalau diminta sekarang, ya pasti saya nggak bisa, kecuali saya tembus rasio defisit ke PDB di atas 3 persen. Tapi nanti ribut ‘Indonesia tidak perlu’, walaupun Amerika semuanya gitu ya. Mereka menunjuk saya menteri nggak becus. Jadi saya (akan) jaga itu,” kata Purbaya di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
Menkeu memastikan dirinya akan fokus menjaga disiplin fiskal sambil mengoptimalkan belanja dan pendapatan negara.
Ia juga berkomitmen mempercepat pelaksanaan proyek pembangunan dan menghapus hambatan birokrasi yang mengganggu iklim usaha.
“Sedang kita buat tim percepatan program pembangunan, di sana nanti salah satunya ada bottleneck. Saya akan terima pengaduan dari semuanya, pebisnis, saya akan rapat satu hari dari pagi sampai sore. Putusin satu-satu kasus, harusnya sehari bisa 6-7 kasus,” ujarnya.
Isu mengenai kemungkinan pelonggaran batas defisit APBN sempat mencuat setelah Revisi Undang-Undang (RUU) Keuangan Negara masuk dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2026.
Namun, Purbaya menepis kabar tersebut dan menegaskan pemerintah tidak akan mengubah aturan disiplin fiskal yang telah berlaku.
“Anda pasti pikir saya mau melanggar 3 persen? Nggak ada,” tandasnya.
Dengan pernyataan itu, Purbaya menegaskan komitmennya menjaga kredibilitas fiskal Indonesia di tengah tekanan belanja negara yang terus meningkat dan permintaan daerah yang kian besar. (agr/rpi)
Load more