Distribusi SPHP Diperkuat, Pengamat Yakin Gejolak Beras Mampu Kembali Stabil
- Ist
Menanggapi pandangan tersebut, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdani, dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa pihaknya terus memperkuat distribusi beras SPHP agar menjangkau lebih banyak masyarakat.
“Bulog ini operator, sementara regulatornya adalah Badan Pangan Nasional (Bapanas). Begitu ada perintah, kami langsung eksekusi. Saat ini penyaluran SPHP dilakukan melalui tujuh saluran distribusi, mulai dari pasar tradisional, koperasi, institusi pemerintah, TNI-Polri, outlet BUMN, hingga retail modern,” jelas Rizal.
Untuk mencegah penyelewengan, Bulog juga memperkecil kemasan beras SPHP menjadi 5 kilogram dan membatasi pembelian maksimal 10 kilogram per konsumen.
“Kami ingin menghindari praktik pengoplosan, sekaligus memastikan distribusi lebih merata. Selain itu, Bulog aktif melakukan sosialisasi agar masyarakat paham bahwa beras SPHP aman, layak konsumsi, dan harganya stabil,” katanya.
Rizal memastikan kualitas beras Bulog terjamin karena seluruh gudang telah menerapkan standar pemeliharaan ketat, mulai dari fumigasi berkala hingga teknologi repacking modern.
“Beras yang keluar dari gudang Bulog harus bersih dan sehat. Stok nasional masih aman, 3,9 juta ton, sehingga masyarakat tidak perlu cemas,” tegasnya.
Prof. Lilik mengapresiasi langkah tersebut, terutama penggunaan teknologi dalam penyimpanan dan pengemasan. Menurutnya, konsumen perlu diyakinkan dan diinfokan bahwa beras SPHP bukan hanya murah, tetapi juga berkualitas.
“Aspek mutu tidak boleh diabaikan, apalagi konsumen kelas menengah atas biasanya lebih sensitif terhadap kualitas dibanding harga,” ujarnya.
Menutup perbincangan, Prof. Hermanto kembali menekankan pentingnya pengawasan dan koordinasi antarlembaga agar surplus produksi benar-benar berdampak pada stabilitas pasar.
“Surplus itu tidak ada artinya jika distribusi tidak lancar. Justru bisa menimbulkan masalah baru bila ada penimbunan atau permainan harga,” pungkasnya.
Dengan stok yang dinyatakan aman dan distribusi melalui tujuh saluran resmi, publik kini menaruh harapan pada langkah Bulog bersama regulator pangan untuk menjawab keresahan masyarakat terhadap harga beras yang terus menanjak, sembari memastikan kualitas dan keberlanjutan produksi tetap terjaga. (rpi)
Load more