Bagaimana China Menguasai Pasar Mobil Listrik Dunia, Tengok Sejumlah Pabrikan Mobil Listrik di Tiongkok
- ANTARA
Beijing, tvOnenews.com -Badan Energi Internasional (IEA) menyebut China mempertahankan posisinya sebagai negara yang paling banyak menjual mobil listrik dengan angka penjualan mencapai 11 juta mobil listrik dari total lebih dari 17 juta unit yang terjual secara global pada 2024.
Penggerak utamanya adalah pemerintah China yang mengerahkan kekuatan ekonominya untuk pengembangan mobil listrik, mirip dengan kebijakan industri yang dikendalikan terpusat untuk mendorong kebangkitan otomotif Jepang pada 1970-an dan 1980-an.
Pada 2009, pemerintah China meluncurkan program subsidi percontohan sebagai dasar bagi jaringan kendaraan listrik. Dijuluki "Sepuluh Kota dan Seribu Kendaraan," (十城千辆, Shí Chéng Qiān Liàng) sebagai program percontohan untuk mempercepat adopsi kendaraan energi baru (NEV/New Energy Vehicles), terutama kendaraan listrik dan hibrida, di sektor transportasi umum.
Saat itu, pemerintah China ingin mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memimpin pasar kendaraan ramah lingkungan global.
Kebijakan didahului dengan penggunaan bus listrik, taksi listrik dan kendaraan dinas pemerintah di 13 kota, yaitu Beijing, Shanghai, Shenzhen, Chongqing, Hangzhou, Hefei, Changchun, Dalian, Jinan, Wuhan, Nanchang, Tianjin hingga Zhuzhou yang bekerja sama dengan produsen-produsen otomotif lokal seperti SAIC Motor, BYD, Dongfeng Motor, FAW Toyota dan lainnya.
Setiap kota diwajibkan mengoperasikan minimal 1.000 kendaraan listrik dalam 3 tahun, misalnya untuk bus umum atau taksi.
Pemerintah pusat dan lokal pun memberikan bantuan pembelian, subsidi baterai serta pembangunan stasiun pengisian daya. Sedangkan produsen otomotif didorong untuk berinovasi dalam teknologi baterai dan motor listrik.
Program tersebut sukses dan bahkan melampaui target awal. Pada 2012, lebih dari 25 kota berpartisipasi dengan lebih 30.000 NEV sudah beroperasi.
Kebijakan tersebut pun menjadi batu loncatan untuk dominasi merek mobil listrik China di pasar kendaraan listrik global seperti BYD, NIO dan XPeng.
Kemudian mulai 2013, subsidi diberikan kepada konsumen perorangan melalui sistem berjenjang berdasarkan jarak tempuh kendaraan listrik.
Pemerintah menghentikan subsidi pada 2022. Tetapi pada saat itu, China sudah berada di posisi mendominasi kendaraan listrik. Negara tersebut juga menawarkan pengecualian pajak penjualan 10 persen untuk menutupi biaya mobil, yang dijadwalkan akan dihapuskan secara bertahap pada 2027.
Load more