Harga Minyak Dunia Anjlok, Harga BBM di Indonesia Turun Serentak!
- Dok. Pertamina
Jakarta, tvOnenews.com – Awal pekan ini membawa kabar gembira dari dua belahan dunia: harga minyak mentah global melandai, dan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di Indonesia resmi turun per 1 Juni 2025!
Penurunan harga minyak dunia terjadi setelah ketegangan Israel-Iran mulai mereda, menyusul seruan gencatan senjata dari Teheran. Harga minyak Brent dan WTI pun terkoreksi lebih dari 1%, usai sebelumnya melonjak 7% pada Jumat akibat serangan udara Israel ke Iran.
Turunnya harga minyak mentah ini meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi lonjakan inflasi global. Bagi Indonesia, tren ini langsung berdampak positif pada harga jual BBM non-subsidi.
Harga BBM di Indonesia Kompak Turun: Pertamina, Shell, BP, VIVO
Dampak harga minyak global langsung terasa di Tanah Air. Mulai 1 Juni 2025, seluruh operator SPBU utama menurunkan harga BBM non-subsidi, sejalan dengan formula baru dari Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022.
Pertamina Turunkan Harga Pertamax Series dan Dex Series
-
Pertamax (RON 92): Rp 12.100 dari sebelumnya Rp 12.400
-
Pertamax Green (RON 95): Rp 12.800 dari sebelumnya Rp 13.150
-
Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.050 dari sebelumnya Rp 13.300
-
Dexlite (CN 51): Rp 12.740 dari sebelumnya Rp 13.350
-
Pertamina Dex (CN 53): Rp 13.200 dari sebelumnya Rp 13.750
Harga berlaku untuk wilayah Jawa dan Bali.
Shell Ikut Turun
-
Shell Super: Rp 12.370 dari Rp 12.730
-
Shell V-Power: Rp 12.840 dari Rp 13.170
-
Shell V-Power Diesel: Rp 13.250 dari Rp 13.810
-
Shell V-Power Nitro+: Rp 13.070 dari Rp 13.360
BP-AKR dan VIVO Tak Ketinggalan
BP-AKR:
-
BP 92: Rp 12.370 dari Rp 12.600
-
BP Ultimate: Rp 12.840 dari Rp 13.170
-
BP Ultimate Diesel: Rp 13.250 dari Rp 13.810
VIVO:
-
Revvo 90: Rp 12.260 dari Rp 12.650
-
Revvo 92: Rp 12.340 dari Rp 12.730
-
Revvo 95: Rp 12.810 dari Rp 13.170
-
Primus Diesel: Rp 13.210 dari Rp 13.810
Apa Artinya bagi Konsumen?
Penurunan harga BBM ini tidak hanya menjadi angin segar bagi pengendara, tapi juga bisa berdampak luas terhadap biaya logistik, harga barang konsumsi, dan daya beli masyarakat.
Dengan harga minyak global yang terkendali, BBM yang lebih murah, para ekonom optimistis bahwa tekanan inflasi bisa ditekan—asal tensi geopolitik tetap jinak. (nsp)
Load more