Miris! 1 dari 10 Rumah Tangga Masih Krisis Air Minum, Menteri PU Siap Turun Tangan
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah kemajuan pembangunan nasional, sebuah ironi masih membayangi: satu dari sepuluh rumah tangga di Indonesia belum memiliki akses terhadap air minum layak. Pada 2025, saat digitalisasi dan infrastruktur digadang-gadang sebagai wajah baru Indonesia, krisis air bersih masih menjadi luka lama yang belum tertangani.
Menanggapi kondisi tersebut, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan komitmen kementeriannya dalam mempercepat penyediaan air minum yang layak dan sehat bagi masyarakat.
“Kementerian PU terus berkomitmen dalam mendukung penyediaan air minum yang bersih, layak dan sehat, serta mendorong peningkatan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” kata Dody dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (5/6).
Sebagai bentuk implementasi nyata, Kementerian PU memperkuat pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional—suatu sistem terpadu yang dirancang untuk melayani berbagai daerah secara kolektif. Salah satu proyek andalannya, SPAM Regional Wosusokas, diproyeksikan mampu melayani hingga 60.000 sambungan rumah (SR) di wilayah Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Kota Surakarta.
Namun demikian, di tengah langkah pemerintah, muncul suara kritis dari kalangan pelaku industri air. Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), Arief Wisnu Cahyono, menyoroti rendahnya cakupan layanan air perpipaan nasional. Menurutnya, tarif air yang tidak kompetitif serta biaya rehabilitasi infrastruktur menjadi tantangan utama yang menghambat perluasan layanan.
“Kami juga ingin menyampaikan harapan terhadap sejumlah program Kementerian PU, terutama dalam hal regionalisasi,” ujar Arief.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, akses air minum layak nasional mencapai 92,64 persen. Ini berarti, sekitar 25 juta penduduk Indonesia masih belum memiliki akses terhadap air bersih yang layak konsumsi. Fakta ini menyentuh aspek kesehatan masyarakat hingga hak dasar yang seharusnya dijamin negara.
Salah satu solusi jangka panjang yang terus dikedepankan adalah pengembangan SPAM, yang mencakup sistem produksi, pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi air minum. Tujuannya jelas: menjamin ketersediaan air bersih secara merata dan berkelanjutan.
Kini, perhatian publik tertuju pada sejauh mana program-program tersebut dapat diimplementasikan secara konkret. Komitmen saja tidak cukup; diperlukan langkah nyata, anggaran memadai, dan sinergi lintas sektor. Bagi masyarakat yang masih bertahan dengan air sumur dangkal dan galon isi ulang, solusi harus hadir sekarang—bukan sekadar janji. (ant/nsp)
Load more