JK6 Resmi Diluncurkan: Data Center Raksasa PT DCI Jadi Tulang Punggung Hilirisasi Digital RI
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Jakarta, tvOnenews.com – Pemerintah bersama DCI Indonesia meresmikan fasilitas data center terbaru JK6, yang menjadi bagian dari strategi besar hilirisasi digital nasional. Hadirnya JK6 memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam infrastruktur digital kawasan Asia Tenggara.
JK6 merupakan fasilitas terbaru dari DCI Indonesia, perusahaan penyedia layanan pusat data terbesar dan terdepan di Tanah Air. Dengan penambahan kapasitas sebesar 39 megawatt (MW) pada tahap ini, total kapasitas DCI kini mencapai 119 MW. Ini menegaskan kiprah DCI sebagai penopang 40% kapasitas data center nasional.
Tulang Punggung Hilirisasi Digital dan Transformasi Ekonomi
Dalam sambutannya, Menko Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut JK6 sebagai tonggak penting dalam mendorong kedaulatan digital. Ia menegaskan bahwa pusat data adalah infrastruktur vital untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia.
“Dengan tren global seperti Artificial Intelligence (AI) dan jumlah penduduk yang besar, kebutuhan terhadap data center menjadi mendasar. Ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo menuju kemandirian pangan, energi, air, serta pertumbuhan ekonomi,” ujar AHY.
DCI tak hanya menjadi tulang punggung teknologi, tetapi juga pintu gerbang menuju daya saing global. Pemerintah menargetkan agar Indonesia bukan hanya konsumen digital, tetapi juga produsen dan pengelola data mandiri dan berdaulat.
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta, Kunci Keberhasilan
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta seperti DCI menjadi kekuatan utama dalam membangun ekosistem digital nasional.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kehadiran DCI sangat membantu dalam menjawab kebutuhan data yang terus meningkat—dari 79 GW pada 2023 menjadi proyeksi 180 GW pada 2030 secara global,” tegas Meutya.
Peningkatan kebutuhan ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur digital bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan strategis nasional.
AI-Ready dan Teknologi Canggih di JK6
Dalam kesempatan yang sama, Founder & CEO DCI Indonesia Toto Sugiri memaparkan berbagai fitur unggulan dari JK6. Salah satu terobosan utama adalah kesiapan JK6 untuk mengakomodasi beban AI.
“Kami telah menerapkan liquid cooling system untuk mendukung pemrosesan GPU AI, serta mengintegrasikan AI dalam operasional, demi meningkatkan efisiensi dan produktivitas,” jelas Toto.
Menariknya, DCI telah berhasil memberdayakan lulusan SMK sebagai site engineer, yang dibantu sistem AI sehingga cukup dua orang per shift untuk menjaga operasional satu gedung data center selama 24/7.
Keamanan Tingkat Tinggi: Sistem Anti-Drone Canggih
JK6 juga dilengkapi sistem anti-drone yang mampu mendeteksi dan mengintervensi drone asing yang mendekati area fasilitas. Inovasi ini menjadi bagian dari komitmen DCI menjaga keamanan data nasional di tengah meningkatnya potensi ancaman siber dan sabotase teknologi.
Data kini dianggap sebagai aset strategis, bahkan lebih berharga dari minyak. Maka, perlindungan terhadap data center adalah bagian dari menjaga kedaulatan digital Indonesia.
Pemberdayaan SDM Lokal, Bukti Komitmen Nasional
Dalam pengembangan JK6, DCI menggerakkan lebih dari 8.000 tenaga kerja lokal dan menghabiskan 3 juta jam kerja. Ini membuktikan bahwa transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tapi juga pemberdayaan manusia.
“Jangan lihat data center sebagai mesin semata. Di baliknya ada upaya meningkatkan daya saing dan kesejahteraan rakyat,” tutur Meutya Hafid.
Penutup: Indonesia Siap Jadi Hub Digital Asia Tenggara
Dengan kapasitas dan fitur canggih yang dimiliki JK6, Indonesia kini semakin siap menjadi pusat data utama di Asia Tenggara. Langkah DCI sejalan dengan arah strategis negara dalam memastikan transformasi digital menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Peluncuran JK6 bukan hanya peristiwa teknologi, tapi juga penegasan bahwa Indonesia telah memasuki era baru: era kedaulatan digital yang berpijak pada kolaborasi, inovasi, dan sumber daya manusia unggul. (tfh/nsp)
Load more