80.000 Koperasi Merah Putih Siap Ubah Wajah Desa: Pangkas Tengkulak, Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja
- Haris-tvOne
Jakarta, tvOnenews.com – Pemerintah tengah mengebut pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdeskel) untuk mengatasi berbagai persoalan struktural di desa.
Program ini digadang-gadang menjadi solusi menyeluruh bagi masalah ekonomi desa, mulai dari rendahnya keuntungan petani dan nelayan, kurangnya lapangan kerja, mahalnya bahan pokok, hingga jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal.
Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menyebut perekonomian desa saat ini hanya menyumbang 14% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, angka yang dinilainya sangat timpang dengan potensi riil desa.
"Desa itu sumber bahan baku, distribusinya bisa dikonsolidasikan lewat koperasi agar jadi usaha berkelanjutan. Ini akan menghidupkan ekonomi desa," kata Budi Arie dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Berantas Tengkulak dan Buka 2 Juta Lapangan Kerja
Menurut Budi Arie, produsen desa seperti petani, nelayan, dan pelaku UMKM selama ini menerima harga jual yang rendah karena panjangnya rantai distribusi dan dominasi tengkulak. Dengan hadirnya Kopdeskel Merah Putih, sistem distribusi akan dipangkas agar nilai ekonomi tetap berada di desa.
Program ini juga ditargetkan membuka hingga 2 juta lapangan kerja baru, menyasar anak muda desa yang selama ini terpaksa merantau ke kota atau menjadi pekerja migran karena minimnya peluang kerja di kampung halaman.
Apotek Desa hingga Simpan Pinjam Bunga Rendah
Tak hanya urusan pangan dan pekerjaan, koperasi ini juga akan menghadirkan layanan dasar seperti Apotek Desa dan Klinik Desa, untuk meningkatkan akses kesehatan yang murah dan berkualitas. Selain itu, Kopdeskel juga akan menawarkan skema simpan pinjam dengan bunga rendah, sebagai alternatif dari praktik rentenir dan pinjol ilegal yang marak di desa.
"Banyak masyarakat terjebak pinjol dan rentenir. Koperasi ini akan jadi solusi resmi dan terjangkau," ujar Budi Arie.
Potensi Cuan: Rp 1 Miliar per Koperasi
Budi Arie menjelaskan bahwa koperasi ini punya potensi meraup keuntungan besar. Berdasarkan hitungannya, jika pemangkasan nilai ekonomi tengkulak dan rentenir berhasil dilakukan sebesar 30% saja, maka desa bisa menghemat hingga Rp 90 triliun dari total potensi Rp 300 triliun yang selama ini disedot oleh pihak perantara.
Load more