RI Sepakati Pendanaan Proyek PLTS Terapung Saguling, Libatkan Prancis hingga Inggris sebagai Mitra untuk Himpun Dana Rp1 Triliun
- Dok. Kemenko Perekonomian
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia kembali mendorong transisi menuju energi bersih melalui penandatanganan kesepakatan pembiayaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling, di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
PLTS Terapung Saguling diproyeksikan sebagai salah satu proyek unggulan dalam kerangka kerja sama Just Energy Transition Partnership (JETP).
Melibatkan sejumlah mitra internasional, proyek ini merupakan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas global untuk mempercepat adopsi energi terbarukan di Indonesia.
Penandatanganan pendanaan dilakukan oleh sejumlah pihak utama, yakni PT Indo ACWA Tenaga Saguling sebagai pengembang, PLN Indonesia Power, DEG dari Jerman, Proparco dari Prancis, dan Standard Chartered dari Inggris.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pemerintah terus merealisasikan komitmennya dalam mendorong transisi energi yang adil dan berkelanjutan.
Hal ini diwujudkan melalui kemitraan JETP, kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan International Partners Group (IPG), termasuk Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
"Investasi di PLTS Terapung Saguling bukan sekadar proyek pembangkit listrik tenaga surya. Ini merupakan simbol semangat kolaboratif antara Pemerintah Indonesia, masyarakat internasional, dan sektor swasta untuk mempercepat transisi menuju energi bersih sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, Selasa (29/4/2025).
JETP Indonesia yang diluncurkan pada 2022 bertujuan menggerakkan pendanaan untuk mempercepat penggunaan energi ramah lingkungan. Inisiatif ini juga diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai bagian dari implementasi JETP, pembangunan PLTS Terapung Saguling akan dilakukan oleh PLN Indonesia Power dan ACWA Power.
Proyek ini akan didukung oleh pendanaan dari DEG, Proparco, dan Standard Chartered Bank, mencakup pembiayaan pengembangan, konstruksi, hingga operasional.
Total dana sebesar US$60 juta atau Rp1 triliun lebih (kus Rp16.720) berhasil dihimpun dalam proyek ini, dan diharapkan menjadi pendorong bagi percepatan transisi energi bersih dan inklusif di Indonesia.
Pemerintah mengapresiasi komitmen lembaga-lembaga keuangan internasional seperti DEG, Proparco, dan Standard Chartered yang telah menunjukkan kepercayaan pada potensi energi terbarukan di Indonesia.
Load more