Apple Perkuat Investasi di Indonesia, Bangun Pabrik AirTag dan Gandeng Tiga Vendor Baru
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Jakarta, tvOnenews.com – Komitmen Apple Inc. untuk memperluas investasinya di Indonesia kian nyata. Selain memulai pembangunan pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu juga menjajaki kerja sama dengan tiga vendor baru untuk memperkuat rantai pasok global mereka dari Indonesia.
Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Investasi, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa komunikasi intensif telah dilakukan antara pemerintah Indonesia dan pihak Apple.
"Investasi Apple di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Mereka menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan investasinya di sini," ujar Rosan Roeslani dalam Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan 1 Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Apple, lanjut Rosan, bahkan sudah melakukan kunjungan langsung ke sejumlah lokasi strategis, termasuk Batam, untuk meninjau kesiapan infrastruktur nasional.
"Ini menunjukkan bahwa mereka melihat potensi dan kesiapan kita secara langsung," tambahnya.
Pabrik AirTag yang sedang dibangun di Batam diperkirakan akan memenuhi 65 persen kebutuhan global perangkat pelacak tersebut. Investasi awal yang dikucurkan mencapai US$1 miliar dan ditargetkan mampu membuka hingga 2.000 lapangan kerja baru. Ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia mulai dipercaya sebagai bagian penting dari rantai pasok global, menggantikan dominasi Tiongkok untuk beberapa komponen.
Rosan menjelaskan, dalam satu unit iPhone terdapat lebih dari 340 komponen yang selama ini banyak dipasok dari luar negeri, khususnya Tiongkok. Kini, Apple mulai mempertimbangkan Indonesia untuk memproduksi sebagian dari komponen tersebut. Bahkan, produk-produk seperti laptop dan ponsel yang mengandung komponen buatan Indonesia akan mendapat insentif berupa pembebasan tarif.
"Ini bukan hanya soal investasi. Ini tentang memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem teknologi global, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kapasitas industri lokal," tegas Rosan.
Meski demikian, pemerintah mengingatkan bahwa pembangunan pabrik AirTag saja belum cukup untuk memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diwajibkan untuk perangkat utama seperti iPhone, tablet, dan komputer genggam. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa produksi AirTag, sebagai perangkat aksesori, belum memenuhi ketentuan TKDN.
"Kami mengapresiasi investasi Apple untuk AirTag. Namun, untuk mendapatkan TKDN, Apple harus berinvestasi dalam produksi perangkat utama, bukan hanya aksesori," tegas Agus.
Load more