Pejabat Top AS-China Bertemu di London Bahas Perang Dagang dan Ekspor Mineral Langka
- tvOnenews.com/Wildan Mustofa
Jakarta, tvOnenews.com – Pejabat tinggi Amerika Serikat dan China dijadwalkan bertemu di London pada Senin (9/6/2025) dalam pertemuan penting yang bertujuan meredakan eskalasi perang dagang antar dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Ketegangan kini meluas tak hanya soal tarif, tetapi juga menyentuh kontrol ekspor komponen krusial dalam rantai pasok global.
Pertemuan berlangsung di lokasi yang belum diungkapkan secara resmi. Ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan awal yang dicapai bulan lalu di Jenewa, yang sempat menurunkan suhu konflik dagang dan membawa kelegaan bagi pasar keuangan global.
Juru bicara pemerintah Inggris menyatakan bahwa negaranya menyambut baik pembicaraan tersebut. “Kami selalu mendukung perdagangan bebas dan menolak perang dagang yang merugikan semua pihak,” katanya, dikutip dari Reuters, Minggu (8/6).
Delegasi AS-China Bahas Ekspor Mineral Langka
Delegasi AS dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer. Dari pihak China, Wakil Perdana Menteri He Lifeng memimpin delegasi.
Pertemuan ini digelar hanya empat hari setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan percakapan langsung pertama mereka sejak Trump kembali menjabat pada 20 Januari 2025.
Dalam pembicaraan yang berlangsung lebih dari satu jam, Xi meminta Trump untuk menahan diri dari kebijakan yang dapat mengguncang ekonomi global dan memperingatkan soal isu Taiwan. Trump di sisi lain menyebut diskusi tersebut “sangat positif” dan membuka jalan bagi pembicaraan lanjutan di London.
Trump juga mengklaim bahwa Xi setuju untuk melanjutkan ekspor mineral langka ke AS. Sebelumnya, pada April, China menghentikan pengiriman berbagai mineral penting dan magnet yang sangat dibutuhkan oleh industri otomotif, semikonduktor, kedirgantaraan, hingga pertahanan di AS dan negara-negara lain.
Ekspor, Tarif, dan Kendali Ekonomi Jadi Fokus
Isu kontrol ekspor kini menjadi perhatian utama dalam perundingan, ditandai dengan keikutsertaan Lutnick yang menangani kebijakan ekspor AS. Ia tidak hadir dalam pembicaraan di Jenewa yang menghasilkan kesepakatan 90 hari penurunan tarif antar kedua negara.
Kesepakatan awal di Jenewa telah mendorong reli besar di pasar global. Indeks S&P 500, yang sempat anjlok hampir 18% akibat kebijakan "Liberation Day Tariffs" Trump, kini hanya turun 2% dari rekor tertinggi Februari.
Load more