Butuh Rp400 Triliun untuk Bentuk 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Menkop Budi Arie: Ngomong ke Menteri Keuangan dan BUMN
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah saat ini sedang menyiapkan rencana besar untuk mewujudkan pembentukan 80 ribu Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih.
Program ini dinilai strategis dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa di tengah dinamika global yang tak menentu.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Budi Arie Setiadi mengungkapkan, program tersebut memerlukan dukungan anggaran yang sangat besar. Estimasi kebutuhan dananya mencapai Rp400 triliun, dengan setiap koperasi desa akan mendapatkan alokasi sebesar Rp5 miliar.
Pengelolaan dana tersebut, menurut Budi, akan dikoordinasikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sementara itu, Kementerian Koperasi akan berfokus pada penguatan sistem tata kelola serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelola koperasi.
"Kalau misalnya 80 ribu kali Rp5 miliar itu (anggaran), Rp400 triliun. Soal ngomong anggaran, soal dana nanti yang lebih baik ngomong ke Menteri Keuangan sama BUMN," ujar Budi dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Lebih lanjut ia menegaskan, peran Kementerian Koperasi tidak mencakup pengelolaan anggaran, melainkan lebih kepada penyusunan kebijakan dan peningkatan kapasitas pelaku koperasi. Skema pendanaan sepenuhnya akan ditentukan oleh kementerian teknis terkait.
Budi menyampaikan bahwa pembentukan koperasi ini merupakan bagian dari strategi membangun ketahanan ekonomi nasional.
Ia menyebut koperasi sebagai fondasi yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat terhadap tekanan global, khususnya dalam sektor pangan.
"Koperasi Merah Putih ini adalah wujud dari perwujudan daya tahan ekonomi nasional, di tengah ketidakpastian dan goncangan dinamika global. Jadi kita harus kuat dulu, ketahanan pangan kita harus kuat," katanya.
Dalam hitung-hitungan Kementerian Koperasi, perputaran uang yang dihasilkan dari koperasi desa dapat mencapai angka fantastis.
Bahkan, potensinya disebut bisa menyentuh angka Rp2.000 triliun jika koperasi juga bergerak dalam sektor produksi.
Hal itu disampaikan Budi saat menghadiri acara “Ramadhan Delight Market” di Jakarta, Rabu (19/3). Ia menjelaskan, bila satu koperasi memperoleh dana Rp7 miliar, maka dengan total 70 ribu koperasi yang aktif, potensi perputaran dana bisa mencapai Rp490 triliun.
Angka tersebut, kata Budi, hanya berasal dari konsumsi semata. Bila desa-desa juga menjalankan aktivitas produksi, nilai ekonomi yang berputar bisa meningkat dua hingga tiga kali lipat.
Load more