"Memang terjadi kenaikan karena kita melakukan front-loading mengantisipasi bahwa Trump akan membuat banyak disruption. Jadi ini strategi dari issuance kita," ujar Sri Mulyani.
Sebagai catatan, jumlah utang yang ditarik pada kuartal pertama ini meningkat dibandingkan periode dua bulan awal 2025 yang hanya mencapai Rp 224,3 triliun.
Meskipun defisit APBN meningkat di awal tahun, posisi fiskal Indonesia dinilai masih aman dan terkendali. Strategi front-loading yang diambil pemerintah merupakan langkah antisipatif terhadap ketidakpastian global, khususnya akibat potensi kebijakan ekonomi proteksionis dari Amerika Serikat.
Pemerintah memastikan akan tetap menjaga kredibilitas fiskal dan kehati-hatian dalam pengelolaan anggaran di tengah dinamika global yang tak menentu. (nsp)
Load more