Elon Musk Jual X (Twitter) ke xAI Miliknya Sendiri Senilai Rp547,8 Triliun, Ini Tujuan dan Dampaknya
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Elon Musk resmi menjual platform media sosial X/Twitter ke xAI dalam transaksi berbasis saham senilai US$ 33 miliar atau sekitar Rp547,8 triliun (asumsi kurs Rp16.600/dolar).
Keputusan ini cukup mengejutkan, mengingat X atau sebelumnya bernama Twitter baru dibeli Musk pada 2022 dan diubah menjadi perusahaan privat.
Kini, X berpindah tangan ke perusahaan kecerdasan buatan atau AI milik Elon Musk sendiri yakni xAI.
Akuisisi ini membuat valuasi saham xAI melonjak menjadi US$ 80 miliar atau sekitar Rp1.328 triliun, sementara X/Twitter sendiri bernilai US$ 33 miliar.
Lewat transaksi penggabungan ini, Musk percaya potensi besar bisa lahir dari kombinasi AI canggih milik xAI dengan jangkauan luas yang dimiliki X.
"Hari ini, kami secara resmi mengambil langkah untuk menggabungkan data, model, komputasi, distribusi, dan bakat," tulis Elon Musk dalam unggahan di akun X pada Sabtu (29/3/2025).
Secara teknis, akuisisi ini bernilai total US$45 miliar (Rp747 triliun), dikurangi utang sebesar US$12 miliar (Rp199,2 triliun), sehingga nilai akhirnya menjadi US$33 miliar (Rp547,8 triliun).
Karena baik X maupun xAI sama-sama merupakan perusahaan privat di bawah kendali Musk, maka transaksi ini kemungkinan besar dilakukan dalam bentuk pertukaran saham. Investor X akan menerima pembayaran dalam bentuk saham xAI.
Oleh karena itu, sejumlah investor besar akan terlibat dalam kesepakatan ini, termasuk Andreessen Horowitz, Sequoia Capital, Fidelity Management, Vy Capital, serta Kingdom Holding Co. dari Arab Saudi.
"Perusahaan gabungan ini akan memberikan pengalaman yang lebih cerdas dan lebih bermakna bagi miliaran orang sambil tetap setia pada misi inti kami untuk mencari kebenaran dan memajukan pengetahuan," ujar Elon Musk.
"Ini akan memungkinkan kami membangun platform yang tidak hanya mencerminkan dunia tetapi juga secara aktif mempercepat kemajuan manusia," jelasnya.
Sebagai informasi, Bos Tesla dan SpaceX itu mendirikan xAI kurang lebih dua tahun lalu dengan tujuan "understand the true nature of the universe" atau memahami sifat sejati alam semesta.
Startup ini langsung bersaing dengan OpenAI, perusahaan AI ternama yang juga pernah didirikan Musk pada 2015 sebelum ia hengkang dan berseteru dengan CEO-nya, Sam Altman.
Load more