Profil Keluarga Tahija, Pemilik Perusahaan Sawit ANJT yang Dijual ke Taipan Ciliandra Fangiono
- dok. ANJT
Jakarta, tvOnenews.com - Taipan Ciliandra Fangiono melalui PT Ciliandra Perkasa akan mengakuisisi saham pengendali PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT).
Direktur/Sekretaris Perusahaan ANJT Naga Waskita mengatakan, PT Ciliandra Perkasa berencana mengambil alih saham perusahaan milik PT Austindo Kencana Jaya (AKJ), PT Memimpin Dengan Nurani (MDN), Sjakon George Tahija, dan George Santosa Tahija, yang merupakan pengendali ANJT.
"Perusahaan menerima pemberitahuan tertulis dari pembeli pada 18 Maret 2025 sehubungan dengan rencana pengambilalihan sekitar 91,17% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada perusahaan yang dimiliki para penjual," tulis Naga dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/3/2025).
Dia juga menuturkan para penjual dan pembeli telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat pada 18 Maret 2025.
Manajemen memastikan informasi ini tidak akan berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perusahaan.
"Perusahaan juga tidak memperkirakan informasi dan fakta material tersebut akan mengurangi hak-hak pemegang saham perusahaan," tutur Naga.
Profil ANJT
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) merupakan perusahaan induk yang terlibat, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaannya, dalam produksi dan penjualan minyak sawit mentah, inti sawit dan hasil pangan berkelanjutan lainnya serta energi terbarukan.
Sebelum mengubah namanya menjadi ANJT, perusahaan ini didirikan pada tanggal 16 April 1993 dengan nama PT Austindo Teguh Jaya (ATJ), dengan aktivitas di bidang agribisnis, jasa keuangan, layanan kesehatan dan energi terbarukan.
Pada tahun 2012, ANJT mulai berkonsentrasi pada minyak kelapa sawit seraya mengembangkan bisnis agribisnis baru yang bersumber dari hasil pangan lainnya.
Saat ini, perseroan fokus melakukan praktik agronomis terbaik, inovasi dan efisiensi guna mengembangkan bisnis agribisnis baru dalam pemanenan dan pengolahan sagu dan sayuran.
Pada tahun 2013, ANJT pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Profil George Santosa Tahija dan Sjakon George Tahija Pemilik ANJT
ANJT dikendalikan oleh keluarga Tahija, dengan saham terbesar dimiliki oleh Sjakon George Tahija sebesar 75%. Kemudian George Santosa Tahija sebesar 50%.
Profil Sjakon George Tahija
Sjakon George Tahija adalah dewan komisaris ANJT. Ia merupakan saudara dari George Santosa Tahija yang juga anggota dewan komisaris perseroan.
Sjakon George Tahija merupakan Direktur Utama dan pemegang saham mayoritas PT Austindo Kencana Jaya dan salah satu pemegang saham mayoritas ANJT.
Sjakon George Tahija memperoleh gelar sarjana kedokteran dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1980. Ia diangkat sebagai salah satu anggota Dewan Komisaris Perseroan sejak pertama kali didirikan pada tahun 1993.
Sjakon George Tahija adalah dokter spesialis mata konsultan vitreo-retinal dan pendiri Klinik Mata Nusantara, sebuah jaringan klinik mata nasional dan menjabat Ketua Dewan Penasehat Medis Klinik.
Dia juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Elbatama Finance (2000-2004), Komisaris PT Aceh Timur (1998-2003) dan Direktur Utama PT ANJ Healthcare (2006-2010).
Selain menjadi komisaris ANJT, Sjakon George Tahija juga menjadi Ketua Dewan Pengawas Yayasan Tahija (1990–sekarang), Komisaris PT Austindo Nusantara Jaya Healthcare (2010–sekarang), dan Direktur Utama PT Austindo Kencana Jaya sekaligus pemegang saham utama (2012-sekarang).
Profil George Santosa Tahija
George Santosa Tahija memperoleh gelar sarjana di bidang Teknik Mesin dari Universitas Trisakti, Indonesia (1983) dan gelar MBA dari Darden School, University of Virginia, Amerika Serikat (1986).
Dia juga menjabat Direktur Utama dan pemegang saham mayoritas PT Memimpin Dengan Nurani dan Komisaris PT Austindo Kencana Jaya. Kedua perusahaan tersebut adalah pemegang saham mayoritas ANJT.
George Santosa Tahija diangkat sebagai Komisaris pada tahun 2012 dan sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko Perseroan, setelah lebih dari 20 tahun membawahi ANJT sebagai Direktur Utama.
Dia merupakan pendiri Coral Triangle Center (CTC), satu-satunya pusat konservasi laut di Indonesia. Selain itu, George Santosa Tahija adalah anggota Dewan Pengawas (2012-2015) dan Global Executive MBA Advisory Board (2010-2019), Darden School, University of Virginia.
Saudara Sjakon George Tahija itu juga merupakan anggota pendiri dan Pengawas dari Yayasan Tahija, yang saat ini didedikasikan untuk pemberantasan demam berdarah.
Ia pernah menjabat sebagai Komisaris PT Freeport Indonesia Company (1992-2012), Komisaris Utama PT Asuransi Indrapura (1991-2012) dan Direktur Non-Eksekutif di Pearl Energy Pte. Ltd. (2005-2006).
George Santosa Tahija saat ini menjabat sebagai Dewan Penasihat The Nature Conservancy (TNC) Indonesia dan Wakil Ketua TNC Asia Pacific Council.
Ia juga anggota aktif Young Presidents’ Organization (YPO) Gold Indonesia Chapter dan anggota Dewan Pengawas Indonesia Business Council (IBC) sejak 2023.
George Santosa Tahija menerima penghargaan Abbottaff Awards 2021 dari Darden School, University of Virginia serta Oak Leaf Awards dari The Nature Conservancy (TNC) pada 2023.
Sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Arlington, Virginia, Amerika Serikat. Penghargaan ini diberikan kepada pada pengurus dan relawan yang mewujudkan nilai-nilai TNC dan pencapaiannya memajukan misi TNC. (nba)
Load more