Rasio net gearing Grup SIMP turun menjadi 0,11x pada 31 Desember 2024, lebih rendah dibandingkan 0,16x di periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama SIMP Mark Wakeford menegaskan bahwa pencapaian positif ini didorong oleh kenaikan harga komoditas serta langkah-langkah efisiensi dan pengendalian biaya yang dilakukan perusahaan.
Sektor agribisnis sendiri masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kondisi cuaca yang tidak menentu, fluktuasi harga komoditas, serta ketidakpastian ekonomi global.
“Sektor agribisnis pada FY2024 masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dampak cuaca, volatilitas harga komoditas dan ketidakpastian global. Kami tetap berfokus pada peningkatan kegiatan operasional dan produktivitas, memprioritaskan belanja modal pada aspek-aspek yang penting, peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi serta melakukan praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan," ujarnya dalam laporan resmi.
Hingga akhir 2024, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak 110% (yoy) mencapai Rp1,55 triliun. Padahal, pada tahun sebelumnya, laba bersih SIMP hanya mencapai Rp736 miliar.
Melihat capaian tersebut, SIMP memang menunjukkan kinerja yang solid di tengah tantangan industri, mengandalkan strategi efisiensi dan pemanfaatan peluang di pasar.
Load more