IHSG Tertekan, Ketidakpastian Perdagangan Global Picu Aksi Jual
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah signifikan pada perdagangan Selasa (11/3) akibat tekanan dari ketidakpastian kebijakan perdagangan global dan aksi jual di sektor teknologi.
IHSG dibuka turun 93,71 poin atau 1,42 persen ke level 6.504,50. Indeks saham unggulan LQ45 juga melemah 11,71 poin atau 1,58 persen ke 728,17.
Tekanan pada IHSG dipicu oleh langkah Goldman Sachs yang memangkas peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight. Peringkat obligasi Indonesia 10 tahun juga direvisi menjadi netral. Kondisi ini diperkirakan akan memicu aksi jual oleh investor asing dalam beberapa hari ke depan.
"Revisi peringkat ini bisa mendorong investor asing untuk menarik dana dari pasar Indonesia, sehingga tekanan pada IHSG kemungkinan masih akan berlanjut," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas.
Ketidakpastian kebijakan perdagangan antara Amerika Serikat dan China menjadi faktor utama pelemahan di pasar global. Presiden AS Donald Trump menolak memberikan kepastian terkait kebijakan tarif yang fluktuatif. Sebagai respons, China mulai memberlakukan tarif balasan pada produk impor dari AS.
Tarif baru AS terhadap logam tertentu yang diperkirakan mulai berlaku minggu ini memperburuk tensi perdagangan global, memicu aksi jual di pasar saham internasional.
Bursa Global Tertekan Tajam
Pelemahan pasar saham global terlihat jelas di bursa Eropa dan Amerika Serikat:
-
Dow Jones turun 890,01 poin (2,08 persen) ke 41.911,71.
-
S&P 500 anjlok 155,64 poin (2,70 persen) ke 5.614,56.
-
Nasdaq Composite merosot 727,90 poin (4,00 persen) ke 17.468,32 – penurunan harian terbesar sejak September 2022.
Di Eropa, indeks utama juga mencatat penurunan tajam:
-
STOXX 600 turun 1,29 persen ke 546,20.
-
DAX Jerman melemah 1,69 persen ke 22.620,95.
-
FTSE 100 Inggris terkoreksi 0,92 persen ke 8.600,22.
Bursa Asia Terseret Arus Negatif
Efek domino dari pelemahan global juga terlihat di bursa Asia:
-
Nikkei 225 Jepang turun 2,32 persen ke 36.169,73.
-
Shanghai Composite melemah 0,33 persen ke 3.355,03.
-
Strait Times Singapura terkoreksi 1,57 persen ke 3.837,90.
Analis memperkirakan tekanan pada IHSG masih akan berlanjut dalam jangka pendek akibat faktor eksternal yang belum menunjukkan perbaikan. Revisi peringkat oleh Goldman Sachs dan ketidakpastian perdagangan AS-China diprediksi menjadi tantangan utama bagi IHSG.
"Investor kemungkinan akan cenderung wait and see sambil menunggu kejelasan dari kebijakan perdagangan global," ujar analis Lotus.
Dalam kondisi ketidakpastian ini, investor disarankan untuk memperkuat portofolio pada saham dengan fundamental kuat dan kinerja stabil. Sektor energi, infrastruktur, dan barang konsumsi dianggap lebih tahan terhadap volatilitas pasar.
"Fokus pada saham defensif bisa menjadi strategi terbaik di tengah ketidakpastian global dan tekanan eksternal yang masih tinggi," saran analis.
Jika ketegangan perdagangan global mereda dan ada dukungan dari kebijakan pemerintah, peluang pemulihan IHSG tetap terbuka. (nsp)
Load more