Gandeng Unpad, PT Idovin Aquaculture International Dorong Peningkatan Kesejahteraan Nelayan untuk Budi Daya Lobster
- istimewa
Jakarta, tvonenews.com – Perusahaan budi daya lobster, PT Idovin Aquaculture International menggandeng Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk mendorong mahasiswa untuk menjadi garda terdepan mengembangkan inovasi budi daya lobster berskala industri.
Mengusung tema “Pengembangan Budi Daya Lobster Menuju Skala Industri di Indonesia”, acara ini bertujuan untuk mempercepat adopsi teknologi dan metode budi daya yang berkelanjutan, guna menciptakan ekosistem industri lobster yang lebih maju dan kompetitif.
“Kemitraan ini menjadi katalisator utama dalam pengembangan sektor lobster terbesar di Indonesia. Dengan mengintegrasikan riset akademik dan teknologi industri, kami berupaya menciptakan solusi yang lebih inovatif dan berkelanjutan,” Juru Bicara PT Idovin Aquaculture International, Adinda Cresheilla, Senin (24/2/2025).
Dia mengaku bahwa kolaborasi dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad merupakan langkah strategis dalam memperkuat ekosistem inovasi perikanan nasional. Unpad menjadi mitra strategis karena Jawa Barat memiliki potensi besar dalam penyediaan Benih Bening Lobster (BBL), yang tersebar di beberapa wilayah utama seperti Garut, Cianjur, dan Sukabumi.
Lebih lanjut Dinda menjelaskan, keberlimpahan sumber daya ini menjadi faktor kunci dalam mendukung percepatan industri budi daya lobster di Indonesia, sekaligus membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi berbasis maritim.
“Dengan berkolaborasi dengan KKP serta Unpad, perusahaan kami diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan,” kata Putri Indonesia Pariwisata 2022 ini.
Agar pengembangan inovasi budi daya lobster berskala industri ini dapat menyebar luas seantero nusantara, Adinda mengajak mahasiswa dari berbagai fakultas di Unpad untuk ikut serta dalam Content Creation Competition yang berhadiah total Rp 10 juta.
Kompetisi ini sekaligus memacu kreativitas mahasiswa untuk meningkatkan kecintaan terhadap laut. Sebelum digelar di Unpad, kompetisi ini juga dibuka di IPB. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi akun Instagram @Idovin_Aquaculture.
Pengembangan Inovasi Lobster
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Komunikasi Publik, Doni Ismanto yang turut hadir dalam diskusi menegaskan bahwa budi daya lobster memiliki peran strategis dengan dampak ganda.
Doni mengatakan, ekosistem budi daya lobster di Indonesia kini semakin diperkuat melalui regulasi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No. 7/2024, yang salah satu fokus utamanya adalah percepatan alih teknologi budi daya.
“Tidak hanya mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya benih agar memiliki nilai tambah ekonomi yang signifikan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan serta memperluas lapangan kerja bagi masyarakat pesisir, sehingga menciptakan ekosistem perikanan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Doni.
Budi daya lobster di Jembrana milik Idovin yang berdiri atas kerja sama pelaku usaha Indonesia dan Vietnam, menjadi salah satu model perkembangan budi daya pengelolaan lobster pasca terbitnya Permen KP no. 7/2024. “Dengan adanya budi daya lobster ini, diharapkan nantinya dapat menjadi model percontohan pelaku usaha industri lobster dalam negeri” jelasnya.
Manfaat Budi Daya Lobster
Senada dengan Stafsus Menteri KP, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran sekaligus Ketua Tim peneliti Fikom Unpad, Kunto Adi Wibowo dalam penelitian persepsi kebijakan pengelolaan BBL, menemukan bahwa Permen KP No.7/ 2024 memberikan manfaat 3 manfaat bagi nelayan.
Pertama, peningkatan pendapatan yang signifikan berkat akses yang lebih baik ke pasar dan regulasi harga yang adil. Kedua, kelestarian populasi lobster karena kebijakan ini memastikan keberlanjutan ekosistem laut Indonesia, menciptakan keseimbangan antara eksploitasi dan konservasi.
Terakhir yang ketiga, kemudahan akses benih, dimana regulasi yang mempermudah nelayan memperoleh benih lobster dengan harga terjangkau.
"Dari cerita para nelayan yang kami temui, Permen KP No.7/ 2024 meningkatkan penghasilan mereka. Mereka tahu ada banyak benih lobster di lautan yang jika tidak dimanfaatkan menjadi sia-sia. Para nelayan pun menyadari bahwa mereka menangkap harus dengan bijaksana dan memperhatikan faktor kelestarian alam," ujar Kunto.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Rita Rostika mengatakan budi daya berdampak positif bagi lingkungan yakni sebagai buffer stock lobster melalui restocking sesuai fase atau siklus hidup lobster yang aman sesuai relung ekologinya.
“Pengembangan budi daya laut sejatinya dapat meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan dan maupun sosial sesuai dengan konsep ekonomi biru,” kata Rita. (hsb)
Load more