Kekayaan Sherly Tjoanda, Gubernur Terpilih Maluku Utara yang Menjadi Kepala Daerah Terkaya di Indonesia
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Sherly Tjoanda secara resmi terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara untuk periode 2025-2030, didampingi oleh wakilnya, Sarbin Sehe.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara menetapkan kemenangan pasangan ini setelah Mahkamah Konstitusi menolak gugatan sengketa hasil pemilu yang diajukan oleh pasangan calon lain.
Pelantikan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 20 Februari 2025, di Jakarta. Menyambut tugas barunya, Sherly menegaskan komitmennya untuk merangkul semua pihak dan menghilangkan polarisasi pasca pemilihan.
Sherly juga berencana melanjutkan gagasan besar mendiang suaminya, Benny Laos, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara, khususnya di bidang ketahanan pangan, kesehatan, dan infrastruktur yang mendukung petani serta nelayan.
Kemenangannya mencatat sejarah baru, menjadikannya perempuan keturunan Tionghoa pertama yang berhasil meraih jabatan gubernur di Indonesia. Ia maju sebagai calon gubernur menggantikan Benny Laos, yang meninggal dalam kecelakaan speedboat pada Oktober 2024, dengan dukungan dari delapan partai politik pengusung.
Profil Sherly Tjoanda
Sherly Tjoanda lahir di Ambon, Maluku, pada 8 Agustus 1982. Ia menyelesaikan studi sarjana di Universitas Kristen Petra Surabaya dalam bidang International Business Management dan melanjutkan program double degree di Inholland University, Belanda, lulus pada 2004.
Sherly menikah dengan Benny Laos pada 28 Mei 2005 dan dikaruniai tiga anak: Edbert, Edelyn, dan Edrick. Sebelum terjun ke dunia politik, Sherly aktif dalam kegiatan sosial, termasuk sebagai Ketua Yayasan Bela Peduli yang berfokus pada bantuan bagi anak yatim dan masyarakat kurang mampu.
Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Maluku Utara, berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani.
Setelah suaminya, Benny Laos, yang saat itu menjadi calon Gubernur Maluku Utara, meninggal dalam kecelakaan speedboat pada 12 Oktober 2024, delapan partai politik pengusung mengusulkan Sherly sebagai penggantinya.
Ia menerima tawaran tersebut dengan alasan ingin melanjutkan visi dan misi almarhum suaminya dalam membangun Maluku Utara. Keputusannya juga didorong oleh dukungan luas dari masyarakat dan partai pengusung yang menginginkan perubahan positif di daerah tersebut.
Load more