Dibuka Menguat di Level Rp16.357, Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Kekhawatiran Kebijakan Tarif AS
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (11/2/2025) menguat tipis menjadi Rp16.357.
Meski begitu, bayang-bayang pelemahan rupiah masih terus menghantui. Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah seiring kekhawatiran seputar kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
"Rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah terhadap dolar AS oleh kekhawatiran seputar tarif Trump. Tarif 25 persen pada aluminium dan baja sudah dikonfirmasi dan Trump mengatakan akan kembali menetapkan tarif pada negara-negara lain," ujar Lukman, Selasa (11/2/2025).
Seperti diketahui, Trump mengumumkan kebijakan tarif impor mobil dari Kanada dan Meksiko sebesar 25 persen.
Kebijakan ini diambil untuk menghentikan aliran penyelundupan obat-obatan terlarang ke Amerika Serikat.
Lukman mengungkapkan bahwa belum ada kejelasan tahap maupun detail terkait adanya negara yang mendapatkan pengecualian dari kebijakan tarif AS itu.
Sementara, Jepang yakin akan dibebaskan dari tarif tersebut pasca pembicaraan Perdana Menteri (PM) Jepang Ishiba dengan Trump.
Dolar AS juga berpotensi menguat seiring antisipasi pidato Gubernur The Fed Jerome Powell dalam testimoni malam ini.
"Seperti halnya beberapa pejabat The Fed lainnya, Powell diperkirakan akan memberikan pernyataan hawkish oleh kekhawatiran inflasi yang akan disebabkan oleh kebijakan tarif Trump," ucap dia.
Untuk kondisi perekonomian Indonesia, Lukman menganggap masih kurang bagus pada umumnya. Namun, cadangan devisa yang meningkat dan diperkirakan akan terus naik karena Peraturan Pemerintah (PP) tentang Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) akan bisa menahan gejolak rupiah.
Atas berbagai faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.300-Rp16.400 per dolar AS. (ant/nba)
Load more