Jakarta, tvonenews.com - Gunawan Sadbor mendadak ramai diperbincangkan. Gunawan yang tak lain pemilik akun TikTok itu ditangkap Satreskrim Polres Sukabumi karena terindikasi promosi judi online.
Konten kreator joget TikTok asal Sukabumi ini disinyalir kerap mempromosikan situs web judi online ketika sedang live di media sosialnya dan mendapat saweran dari situs-situs judi online tersebut.
Aksi joget Gunawan Sadbor mulanya dilakukan seorang diri. Seiring berjalannya waktu, aksi joget itu mulai diikuti oleh warga sekampung.
Penonton live yang terhibur bisa memberikan saweran berupa gift atau hadiah. Nantinya, gift itu bisa ditukarkan menjadi uang tunai.
Akun TikTok Gunawan Sadbor kini memiliki 696 ribu lebih pengikut dan 9,7 juta like. Konten joget-jogetnya yang diposting ke akun TikTok pribadinya memiliki penonton rata-rata sebanyak 1 juta hingga 30 jutaan views per video.
Lewat unggahan di akun TikTok @Sadbor86, ia sempat mengungkapkan penghasilan diperoleh dari saweran setiap kali live di platform itu.
Meski demikian, dia tak membeberkan secara rinci berapa pundi-pundi rupiah yang didapatnya. Namun, dia menyebut hanya mengambil 10 persen keuntungan dari saweran yang diperoleh. Sisanya dibagikan untuk tim dan zakat dalam sekali membuat konten.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pendapatannya sekitar Rp500 ribu sampai Rp4 juta selama 4 jam live streaming atau dalam sebulan paling banyak bisa mendapatkan sekitar Rp120 juta.
Sebelum menjadi konten kreator TikTok, Gunawan Sadbor mengaku bekerja sebagai tukang penjahit keliling di Jakarta.
Kemudian, saat pandemi Covid-19 pada 2020, Gunawan memiliki ide untuk membuat konten dengan berjoget di TikTok.
Mulanya, pendapatan Gunawan dari Tiktok baru Rp60.000 ribu per hari, namun Gunawan tetap fokus dan konsisten hingga akhirnya populer seperti sekarang.
Namun, saat namanya mulai dikenal masyarakat, sosoknya harus berurusan dengan hukum terkait tindakan ilegal mempromosikan judi online.
"Gunawan Sadbor kami tangkap di rumahnya di Desa Bojongkembar, dan saat ini masih dalam pemeriksaan," kata Kapolres Sukabumi AKBP Samian, Jumat (1/11/2024).
Menurut kepolisian, aktivitas dugaan promosi judi online itu kerap dilakukan oleh pencetus joget ayam patuk itu, atau kerap disebut 'beras habis live solusinya'.(nba)
Load more