Jakarta, tvonenews.com - Ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk mengungkapkan kesedihan setelah pengumuman pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang.
Manager HRD dan Human Capital Sritex Group, Sri Saptono Basuki mengatakan, pita hitam tersebut merupakan simbol kebangkitan.
Terdapat tulisan "Selamatkan Sritex" di pita tersebut. Ia mengatakan karyawan perusahaan akan bersama-sama berjuang demi kelangsungan hidup keluarga.
"Pita hitam ini bukan simbol kesedihan tetapi simbol kebangkitan. PT Sritex adalah sawah ladang bagi belasan ribu karyawan dan keluarga," kata Sri.
Ia mengatakan, para pekerja masih berharap perusahaan tersebut bisa kembali bangkit dan berjaya seperti sebelumnya.
"Kami berharap PT Sritex kembali berjaya menghidupi ribuan karyawan dan memberikan kontribusi perekonomian daerah dan masyarakat," ujar dia.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, utang Sritex menjadi Rp25 triliun. Sedangkan kerugian yang ditanggung perusahaan tekstil tersebut sampai pertengahan tahun ini mencapai Rp402,66 miliar.
General Manager Human Resource Development (GM HRD) Sritex Group Haryo Ngadiyono mengatakan, ada empat perusahaan yang tergabung dalam Sritex Group, yakni Sritex yang berlokasi di Sukoharjo, PT Sinar Pantja Djaja di Semarang, PT Bitratex Industries di Semarang, dan PT Primayudha Mandirijaya di Boyolali.
Meski sudah dinyatakan pailit, empat perusahaan ini masih beroperasi secara normal. Menyikapi putusan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang, manajemen perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung yang saat ini juga masih berproses.
Soal nasib karyawan, manajemen sudah mengumpulkan dan memberikan penjelasan mengenai kondisi perusahaan.
"Kami minta karyawan bekerja seperti biasa, normal saja. Proses hukum biar jalan, itu sudah ada yang menangani," katanya.(ant/nba)
Load more