Hingga saat ini, aksi mogok kerja tersebut dikabarkan masih terjadi. Belum ada titik temu disinyalir masih terjadinya mogok kerja itu.
Dari situ, krisis keuangan Boeing mencapai puncaknya terjadi di kuartal ketiga 2024 beriringan dengan ramainya mogok kerja. Laporan dari Boeing, nilai kerugian dari perusahaan itu mencapai US$5 miliar pada kuartal ketiga,
CEO Boeing, Kelly Ortberg mengatakan bahwa perampingan signifikan diperlukan "untuk menyesuaikan dengan realitas keuangan kami" setelah pemogokan yang dilakukan oleh 33.000 pekerja Pantai Barat AS yang menghentikan produksi jet 737 MAX, 767 dan 777.
"Kami mengatur ulang jumlah tenaga kerja kami agar sesuai dengan realitas keuangan kami dan dengan serangkaian prioritas yang lebih terarah. Selama beberapa bulan mendatang, kami berencana untuk mengurangi jumlah total tenaga kerja kami sekitar 10%. Pengurangan ini akan mencakup para eksekutif, manajer, dan karyawan," kata pesan Ortberg dalam pesannya kepada pekerjanya. (vsf)
Load more