Meneropong Dampak Hilirisasi Industri Jokowi: Benarkah Nilai Ekspor Naik dan Lapangan Kerja Bertambah?
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan pentingnya Indonesia menempuh jalannya sendiri dalam memanfaatkan sumber daya alam. Ia tidak ingin Indonesia mengikuti tren dunia yang malah membuat persaingan semakin ketat.
“Kalau kita fokus, komplit dengan rencana taktis, komplit dengan strategi taktis kita, saya meyakini tadi yang di depan saya sampaikan abad asia dan kita menjadi superpower itu betul-betul bisa kejadian,” tutur Jokowi.
Dampak Nyata Hilirisasi yang Digencarkan Jokowi
Data dari Kantor Staf Presiden (KSP) menunjukkan bahwa kebijakan hilirisasi Jokowi berperan penting dalam strategi ekonomi-politik Indonesia.
Negara-negara Eropa memang sempat menggugat Indonesia ke WTO terkait kebijakan hilirisasi, tetapi hal tersebut tak menghalangi upaya pemerintah.
Jokowi percaya, hilirisasi adalah cara bagi Indonesia untuk keluar dari kutukan sumber daya alam, di mana negara hanya bergantung pada ekspor bahan mentah tanpa nilai tambah.
Berbagai kebijakan telah dikeluarkan untuk mempercepat hilirisasi, seperti percepatan pembangunan smelter dan penguatan industri dalam negeri.
Jokowi yakin hilirisasi adalah mesin pertumbuhan yang akan membuat Indonesia sejajar dengan negara maju. Meski tidak mudah, Jokowi menganggap tantangan dalam proses industrialisasi ini sebagai bagian dari modernisasi.
Dalam Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR RI pada 16 Agustus 2024, Jokowi mengungkapkan bahwa kebijakan hilirisasi yang dijalankan pemerintah selama 8 tahun terakhir telah menciptakan 200.000 lapangan kerja.
Sebagian besar pekerjaan tersebut berasal dari industri pengolahan nikel, bauksit, dan tembaga. Selain itu, hilirisasi berhasil meningkatkan pendapatan negara sebesar Rp158 triliun selama periode tersebut.
"Alhamdulillah, sampai saat ini telah terbangun smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja," ungkap Jokowi.
Kepala Negara juga menekankan bahwa Indonesia berhasil mengambil alih aset strategis seperti Freeport dan Blok Rokan dari pengelolaan asing, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Saat meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR New Energy Material pada 8 Agustus 2024, Jokowi mengungkapkan bahwa ekspor hilirisasi nikel telah melonjak hingga Rp510 triliun.
"Sekarang (ekspor nikel) sudah 34 billion USD, dari yang sebelumnya Rp33 triliun atau melompat jadi kira-kira Rp510 triliun," ungkapnya.
Load more