Selain itu, setiap unit pelayanan membutuhkan setidaknya 45 hingga 46 orang untuk memasak makanan bagi peserta program.
Ini menunjukkan potensi besar untuk membuka lapangan kerja baru di berbagai daerah.
"Di daerah yang masak-masak itu tergantung dari alat masak yang digunakan, kalau alat masaknya tradisional butuh kurang lebih sampai 45-46 orang. Jadi kalau kita asumsi masaknya tradisional maka nanti akan ada peluang kerja baru 1,5 juta," jelasnya.
Dadan mengatakan bahwa tenaga yang akan terserap bisa terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak sekitar lokasi pelayanan setempat.
"Karena itu pegawai lokal, ibu-ibu, anak-anak remaja, bapak-bapak. Itu tidak termasuk para petani yang memasok (bahan makanan)," ujarnya.
Program makan bergizi gratis ini direncanakan mulai berjalan penuh pada Januari 2025.
Program ini akan memberikan satu kali makan setiap hari kepada anak-anak sekolah, mulai dari PAUD hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Load more