Jakarta, tvonenews.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melontarkan kritikan terhadap kebijakan ekspor pasir laut. Dia tak setuju jika Indonesia harus mengeruk pasir laut untuk di ekspor ke luar negeri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengklaim bahwa yang diekspor adalah sedimen yang menghalangi jalannya kapal. Meski wujudnya pasir, namun yang diekspor adalah sedimen.
Menanggapi hal ini, Susi menyebut keberadaan sedimen juga penting bagi Indonesia. Dari pada diekspor, menurutnya pasir laut lebih baik digunakan untuk meninggikan wilayah Pantai Utara Pulau Jawa yang terkena abrasi.
“Bila kita mau ambil pasir atau sedimen pakailah untuk meninggikan wilayah Pantura Jawa yang sudah parah kena abrasi dan sebagian sudah tenggelam,” tulis Susi di akun X @susipudjiastuti, Kamis (18/9/2024).
Dia berharap para pejabat negara mendengarkan suaranya untuk kembali menutup keran ekspor pasir laut. Untuk diketahui, Indonesia telah menutup ekspor pasir laut selama 20 tahun lalu kemudian dibuka kembali oleh Jokowi.
“Kembalikan tanah daratan sawah-sawah rakyat kita di Pantura, bukan di ekspor. Andai dan semoga yang mulia yang mewakili rakyat Indonesia memahami,” ujar Susi.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak membuka ekspor pasir laut, tetapi yang diizinkan untuk diekspor adalah sedimen laut yang mengganggu jalur pelayaran kapal. Hal ini disampaikan Jokowi untuk meluruskan kesalahpahaman yang mungkin terjadi terkait kebijakan tersebut.
Jokowi membantah jika pihaknya disebut membuka keran ekspor pasir laut. "Sekali lagi, itu bukan pasir laut ya, yang dibuka, adalah sedimen. Sedimen yang mengganggu alur jalannya kapal," ujar Jokowi saat meresmikan Kawasan Indonesia Islamic Financial Center di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Presiden menjelaskan, ada perbedaan yang signifikan antara sedimentasi laut dan pasir laut, meskipun secara fisik bentuk keduanya hampir serupa.
Menurutnya, sedimentasi yang dimaksud adalah material yang menumpuk di dasar laut dan bisa menghambat jalur pelayaran. Pemerintah memutuskan untuk membuka ekspor sedimen ini guna menjaga kelancaran lalu lintas kapal.
"Sekali lagi, bukan (pasir laut), nanti kalau diterjemahkan pasir beda loh ya, sedimen itu beda, meskipun wujudnya juga pasir. Tapi (yang diekspor) sedimen. Coba dibaca di situ, sedimen," ujar Jokowi.(nba)
Load more