Jakarta, tvOnenews.com - Pada semester I 2024, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan kenaikan laba bersih konsolidasi sebesar Rp26,55 triliun, meningkat 5,23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Dalam laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (31/7/2024), laba bersih perusahaan secara individu juga naik 7,17% yoy menjadi Rp24,65 triliun.
Peningkatan laba ini didorong oleh kenaikan total dana pihak ketiga (DPK) yang melonjak 15,45% yoy menjadi Rp1,65 triliun. Sebagian besar dana tersebut berasal dari giro dan tabungan, dengan rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) mencapai 75,01%.
Kinerja positif ini juga didukung oleh peningkatan total penyaluran kredit, termasuk piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dari entitas anak, yang naik 20,46% yoy menjadi Rp1,53 triliun.
“Semua segmen kredit pada kuartal II 2024 tumbuh dengan baik,” ujar Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal II 2024 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu sore.
Meskipun penyaluran kredit meningkat, Bank Mandiri tetap mampu menjaga rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) konsolidasi pada kisaran 1,16%, dengan rasio pencadangan terhadap NPL atau NPL coverage mencapai 292,63%
Rasio NPL perusahaan secara individu lebih baik dibandingkan rasio konsolidasi, dengan NPL gross berada di angka 1,01%, turun dari 1,53% per Juni 2023. Namun, rasio NPL net bank BUMN tersebut naik dari 0,29% per Juni 2023 menjadi 0,35% per Juni 2024.
Kinerja keuangan yang positif ini juga berdampak pada peningkatan aset perseroan secara konsolidasi menjadi Rp2,26 triliun, meningkat 14,96% yoy. Dengan pencapaian ini, Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya untuk tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta masyarakat luas. (rpi)
Load more