Sedangkan rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 6,4% pada semester I 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada di angka 2,2 persen.
Lalu, rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang memadai, masing-masing sebesar 190,2 persen dan 71,2 persen.
Di sektor pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 5% (YoY) menyentuh Rp1.125 triliun.
Perseroan mencatat dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi 82% lebih dari total DPK, atau tumbuh 5,8 persen mencapai Rp915 triliun.
Solidnya pertumbuhan CASA, catat perseroan, selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 21% (YoY) mencapai 17 miliar di semester I 2024, tumbuh 4 kali lipat dalam 5 tahun terakhir.
Sejalan cemerlangnya kinerja penyaluran kredit dan pendanaan, BCA juga mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) di semester I 2024 sebesar 7,9% (YoY), mencapai Rp39,9 triliun.
Pendapatan selain bunga naik 12,1% (YoY) menjadi Rp12,4 triliun. Tercatat, total pendapatan operasional mencapai Rp52,4 triliun, naik 8,9% (YoY). Peningkatan kualitas aset diiringi turunnya biaya provisi BCA hingga 6,8% (YoY).
Load more