Jakarta, tvOnenews.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak usaha membukukan kinerja keuangan cemerlang di semester I 2024.
Selama enam bulan, BCA mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp26,9 triliun, naik 11% dibandingkan periode sama tahun 2023.
Kenaikan tersebut juga berkat kinerja laba bersih kuartal kedua 2024 yang mencapai Rp14 triliun. Angka ini naik 8,7% secara kuartalan (QoQ) dan 10,6% secara tahunan (YoY).
Kinerja cemerlang BCA tersebut salah satunya ditopang oleh ekspansi pembiayaan dan peningkatan volume transaksi serta pendanaan.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam konferensi pers virtual di Jakarta menyampaikan, kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM.
"Peningkatan juga terjadi di segmen kredit konsumer, ditopang pelaksanaan BCA Expoversary 2024,” kata Jahja Setiaatmadja dikutip Jumat (26/7/2024).
Diketahui, penyaluran kredit BCA dan entitas anak tumbuh kredit sebesar 15,5% (YoY) menjadi Rp850 triliun per Juni 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut diklaim berada di atas rata-rata industri.
Sedangkan rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 6,4% pada semester I 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada di angka 2,2 persen.
Lalu, rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang memadai, masing-masing sebesar 190,2 persen dan 71,2 persen.
Di sektor pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 5% (YoY) menyentuh Rp1.125 triliun.
Perseroan mencatat dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi 82% lebih dari total DPK, atau tumbuh 5,8 persen mencapai Rp915 triliun.
Solidnya pertumbuhan CASA, catat perseroan, selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 21% (YoY) mencapai 17 miliar di semester I 2024, tumbuh 4 kali lipat dalam 5 tahun terakhir.
Sejalan cemerlangnya kinerja penyaluran kredit dan pendanaan, BCA juga mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) di semester I 2024 sebesar 7,9% (YoY), mencapai Rp39,9 triliun.
Pendapatan selain bunga naik 12,1% (YoY) menjadi Rp12,4 triliun. Tercatat, total pendapatan operasional mencapai Rp52,4 triliun, naik 8,9% (YoY). Peningkatan kualitas aset diiringi turunnya biaya provisi BCA hingga 6,8% (YoY).
Kinerja Cemerlang Bikin Saham Naik
Setelah kinerja positif laporan keuangan BCA dirilis pada Rabu (24/7), harga saham BBCA langsung menghijau naik di tengah lesunya pasar modal pada Kamis (25/7).
Saham BBCA terpantau naik 1,49% ke Rp10.225 pada penutupan sesi I saat IHSG masih terkoreksi 0,59%.
Nilai transaksi saham BBCA mencapai Rp269 miliar, sekitar 8% dari total transaksi di Bursa Efek Indonesia yang sebesar Rp3,3 triliun.
Pada penutupan perdagangan, IHSG tercatat turun 0,31% di level 7.240,28. Penutupan ini mencatatkan penurunan IHSG selama tiga hari beruntun.
Turunnya IHSG disebabkan penurunan signifikan dari sektor transportasi yang anjlok 1,72%, properti 1,64%, teknologi 0,41%, industrial 1,07%, basic-industri 1,70% hingga perbankan yang ikut terkoreksi 0,51%.
Kendati demikian, BBCA masih ditutup dengan menjadi salah satu saham yang menguat dengan kenaikan 2,23% atau 225 poin ke level Rp10.300. (rpi)
Load more