Artinya, sisa utang Pelindo masih akan bertambah jika rupiah terus keok terhadap dolar AS.
"Di sini komposisi di 2023 sekitar 2,49 miliar dolar, jadi setiap Rp1.000 pelemahan, maka utang akan bertambah Rp2,4 triliun," kata Arif.
Di sisi lain, pendapatan Pelindo pada 2023 mulai tumbuh menjadi Rp31 triliun dibanding dengan sebelum merger pada 2021 yakni Rp28,8 triliun.
Ebitda pada 2023 tercatat naik menjadi Rp10,35 triliun dari Rp9,51 triliun di 2021. Sedangkan laba bersih 2023 mencapai Rp4,01 triliun pada 2023 dari Rp3,16 triliun pada 2021.
Dari sisi kontribusi dividen kepada negara, Pelindo menyumbangkan Rp7,26 triliun pada 2023, sedangkan pada 2021 hanya Rp4,7 triliun.
"Kalau dari posisi dividen, Pelindo masuk 10 besar BUMN, dari sisi revenue kita nomor 12 atau 13 tapi dari sisi dividen kita masuk 10 besar," kata Arif.
Melihat pertumbuhan dividen dari tahun ke tahun, Arif meyakini, Pelindo bisa mencapai angka yang lebih tinggi lagi. Pada triwulan I tahun 2024, dividen Pelindo tercatat 2,68 triliun.
Load more