Gawat! Ada Dugaan Manipulasi Keuangan di BUMN Indofarma yang Kini Kian Sekarat, Wakil Erick Thohir: Kondisinya Sangat Berat
- Indofarma
Jakarta, tvOnenews.com - Kondisi perusahaan farmasi BUMN PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) saat ini semakin awut-awutan.
Tak hanya terjerat PKPU dan gagal membayar gaji karyawan, kini muncul dugaan tindak kejahatan keuangan di internal Indofarma.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan upaya penanganan terhadap Indofarma.
Wakil Erick Thohir tersebut mengatakan, penanganan Indofarma saat ini tengah difokuskan pada dua aspek, yakni penyelamatan perusahaan dan pemeriksaan atas dugaan kejahatan.
Wakil Menteri yang akrab disapa Tiko itu seolah tak menampik bahwa salah satu penyakit Indofarma saat ini adalah fraud alias dugaan penyelewengan atau manipulasi keuangan.
Oleh karena itu, Kementerian BUMN kini tengah menunggu hasil audit laporan keuangan INAF yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Bahkan, Tiko tak menutup kemungkinan bahwa ke karut-marut keuangan Indofarma tersebut bisa diseret ke ranah hukum.
“Aspek fraud-nya lagi kita tindaklanjuti dengan hasil audit BPK, mungkin nanti ke penegak hukum. Tapi (untuk) aspek penyelamatan perusahaan, kita sedang merancang bersama dengan Bio Farma,” kata Tiko dikutip pada Kamis (9/5/2024).
Saat ini, salah satu strategi yang dirancang BUMN untuk menyelamatkan Indofarma adalah meningkatkan kinerja anak perusahaan, yakni PT Bio Farma (Persero).
Tiko melanjutkan, Indofarma saat ini tengah mengalami kondisi keuangan yang sangat sulit karena banyaknya persoalan yang begitu kompleks, termasuk utang, yang membuatnya mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sementara.
Tiko menuturkan, Kementerian BUMN dan Bio Farma saat ini masih mempelajari permasalahan yang dihadapi Indofarma.
“Kita sedang merancang bersama dengan Bio Farma sebagai holding untuk nanti bagaimana operasional Indofarma,” ujar Tiko.
Wamen BUMN tersebut mengatakan bahwa upaya penyelamatan perusahaan farmasi plat merah tersebut sepenuhnya akan dilakukan oleh Bio Farma.
“Kita lihat skalanya seperti apa, karena sekarang kondisinya lagi sangat berat sekali. Jadi, Bio Farma nanti yang akan melakukan penyelamatan (sebagai) holding,” kata Tiko.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah menegaskan bahwa pihaknya siap membawa kasus Indofarma ke Kejaksaan Agung jika ditemukan penyelewengan.
Load more