Purbalingga, Jateng - Produk gula kristal organik asal Purbalingga berhasil menembus pasar internasional. Pada akhir tahun ini, gula kristal Purbalingga mulai diekspor ke Republik Ceko.
“Ekspor ke Republik Ceko ini adalah pertama kali kami lakukan,” ujar Executive Direktur CV Bunga Palm, Dikta Arifin, salah satu eksportir gula kristal organik di Purbalingga, Senin (27/12).
Dia menjelaskan, untuk ekpsor perdana ke Republik Ceko sebanyak 15 ton. Sementara, selama 2021, ada kurang lebih 100 ton gula kristal organik yang dikirimkan ke luar negeri.
"Kami juga mengekspor ke Amerika, dan sejumlah negara Asia dan Eropa, dengan total eksport selama tahun 2021 sebanyak 100 ton Gula," tambahnya.
Jika dibandingka ekspor sebelumnya ke sejumlah negara AS, Eropa dan Asia, ekspor ke ke Republik Ceko mengalami penurunan dibanding sebelum masa pandemi, karena tentu saja terkendala pada proses pengiriman.
"Salah satu penyebab penurunan adalah dalam hal pengiriman. Biaya pengiriman untuk ekspor naik dibandingkan sebelum pandemi. Naik sampai tujuh kali lipat dan sulitnya mendapatkan kontainer dan kapal." Pangkasnya
Meski demikian, pihaknya masih tetap bisa mengekspor gula kristal organik dari Purbalingga ke Eropa dan sejumlah negara Asia, seperti Malaysia.
Data dari Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga mencatat, sebanyak 400 ton gula kristal organik dihasilkan dari perajin di Purbalingga per bulan. Untuk permintaan gula kristal organik di pasar lokal, mampu menyerap 60 hingg 70 ton per bulan.
Besarnya potensi produksi di tingkat perajin, membuat pasar internasional sangat berpeluang untuk terus dijajagi. Gula kristal organik dari Purbalingga sudah diekspor ke sejumlah negara di Eropa seperti Yunani, Belanda dan terbaru adalah Republik Ceko. (Sonik Jatmiko/mii)
Load more