Momen Rakernas Tamansiswa di Yogyakarta, Ki Saur Panjaitan: Zelfbedruiping Tamansiswa dengan Asah, Asih, Asuh
- Antara
Selanjutnya hanya 18% anak usia 15 tahun di Indonesia memiliki kemampuan berhitung diatas standar PISA (dibawah level 2). Data ini sangat memprihatinkan, sehingga perlu didorong dengan membuat berbagai strategi sebagai upaya untuk peningkatan literasi baik membaca maupun berhitung.
Demikian juga untuk pemerataan sangat diperlukan, bagaimana pendidikan dapat menjangkau semua daerah sehingga kesenjangan antar wilayah menjadi lebih kecil, untuk itu diperlukan intervensi kebijakan yang dapat mengatasinya.
Berkeadilan dalam arti Pendidikan tidak ekslusif, mengayomi semua lapisan Masyarakat. Untuk itulah tema Rakernas Tamansiswa 2025 mengangkat bagaimana asah asih asuh dapat ditingkatkan yang tujuannya diharapkan berkorelasi untuk peningkatan mutu Pendidikan yang merata dan berkeadilan.
Ki Saur menjelaskan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr.Abdul Mukti dijadwalkan akan hadir di acara Rekernas sekaligus memberikan pengarahan kepada seluruh para peserta. Demikian juga menghadirkan pembicara dari Penasihat Ahli Mendikdasmen, Prof.Dr.Suyanto akan menyampaikan materi Growth Mindset dalam Implementasi Pembelajaran Mendalam.
Topik utama yang menjadi pembahasan adalah bagaimana revisi Undang-Undang Sisdiknas agar roh nya kembali dengan semangat yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara sebagaimana di Pasal 31 UUD 1945, bahwa Pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, memiliki makna yang sangat dalam. Demikian juga anggaran pendidikan yang 20% untuk dilakukan refocusing kepada hal-hal yang benar-benar untuk pendidikan semata.
Beberapa topik yang menjadi isu hangat dalam pembicaraan di Rakernas adalah banyaknya keluhan baha banyak Pemerintah Daerah yang belum mendukung sepenuhnya kebijakan pusat khususnya di bidang pendidikan, seperti kebijakan guru PPPGK, SPMB dan lainnya.(chm)
Load more