Keluarga Ungkap Panggilan Terakhir Sang Istri ke Arya Daru Sebelum Tewas, Ternyata saat Korban Berada di Mall
- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Bantul, tvOnenews.com - Penyebab kematian Arya Daru Pangayunan hingga saat ini masih menjadi teka-teki besar dan menyorot perhatian publik.
Sejak ditemukan meninggal di kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025), polisi belum juga berhasil mengungkap sosok di balik dugaan pembunuhan Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI tersebut.
Pada Rabu (9/7/2025) lalu, jenazah telah dimakamkan di Pemakaman Sunten, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Insiden ini sangat membuat pihak keluarga terutama istri korban terpukul. Kondisi ini diungkapkan oleh Kakak Ipar Daru, Meta Bagus.
Selama ini, Daru diketahui tinggal seorang diri di Jakarta. Sementara, istrinya Meta Ayu dan dua anaknya tinggal di Bantul. Dua hari sebelum ditemukan tak bernyawa, Daru menyempatkan diri pulang untuk menjenguk keluarganya dan ini menjadi pertemuan terakhir mereka.
"(Terakhir Daru pulang ke Yogya) Pas malam minggu kemarin tanggal 5-6 Juli, sebelum kejadian," kata Bagus saat dihubungi, Rabu (16/7/2025).
Adapun, percakapan terakhir antara Daru dan istrinya disebut Bagus terjadi pada Senin (7/7/2025) sekira pukul 21.00 WIB.
"Melalui sambungan telepon, Daru mengatakan sedang menunggu taksi untuk pulang ke kosnya seusai berbelanja di Mall Grand Indonesia. Setelah itu, almarhum sudah tak lagi merespon beberapa kali telepon dari istrinya. Padahal setiap harinya, mereka kerap kali menyempatkan diri untuk melakukan panggilan video," ungkap Bagus.
Karena tak ada kabar, istri korban disebutnya tidak bisa tidur sepanjang malam.
Sejauh ini, adik iparnya itu juga tidak pernah menceritakan pekerjaan yang dilakoninya di Direktorat Perlindungan WNI kepada pihak keluarga.
"(Soal terakhir tengah menangani perlindungan WNI) Gak ada. Dari dulu gak pernah cerita soal pekerjaannya. Paling pol ceritanya mengenai aktivitas personal pas lagi tugas kayak jalan-jalan, kuliner, snorkeling, gitu-gitu aja," tutur Bagus.
Diungkapnya, perbincangan terakhir almarhum hanya mau piknik ke Borobudur bersama anak-anaknya sebelum berangkat penugasan ke Helsinki, Finlandia.
Pasca kejadian tragis tersebut, pihak keluarga meminta publik untuk menunggu proses penanganan kasus ini yang tengah dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Untuk kasusnya sendiri kan masih berproses dengan pihak yang berwajib. Oleh karenanya, mari sama-sama kita tunggu saja perkembangan dari pihak berwajib. Kami minta perkenan bagi semua untuk mengirimkan doa kepada almarhum dan keluarga," pungkas Bagus. (scp/buz)
Load more