Gedung Permanen Sekolah Rakyat Disiapkan Pemda DIY di Sleman
- Antara
Yogyakarta, tvOne News.com - Pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat (SR) jenjang SMA disiapkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta di wilayah Moyudan, Kabupaten Sleman untuk mendukung program pemerintah pusat terkait pendidikan berasrama.
Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan, Didik Wardaya mengatakan bahwa area pembangunan gedung permanen sedang disiapkan saat ini.
"Karena ini program pusat, tentu Pemda DIY mendukung penuh keberadaan SR. Saat ini, kami sedang menyiapkan area untuk pembangunan gedung permanen dan mudah-mudahan bisa segera terwujud sesuai idealisme sekolah seperti yang diharapkan Pak Presiden," ujar Didik, Senin (14/7).
Ia menyebut bahwa pembangunan fisik gedung permanen di Kecamatan Moyudan, Sleman nantinya akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU), mengingat seluruh komponen pembangunan sekolah ini ditangani langsung oleh pemerintah pusat.
"Satu untuk (dikelola) provinsi. Nanti, kita menyesuaikan termasuk idealnya karena nantikan yang membangun adalah Kementerian PU. Jadi, semua dari pusat," ujar dia.
Sembari menunggu pembangunan, pelaksanaan angkatan pertama SR di DIY tahun ajaran 2025/2026 berlangsung menggunakan dua sekolah sementara yakni SR Sonosewu di Bantul dan SR Purwomartani di Sleman. Dua lokasi itu memanfaatkan bangunan hasil rehabilitasi sebagai asrama dan ruang belajar.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY, Endang Patmintarsih menyatakan bahwa seluruh komponen SR di DIY telah siap menyambut kegiatan belajar angkatan pertama yang diawali dengan masa orientasi sejak hari ini, 14 Juli 2025.
"Ini memang masa transisi. Kami diperintah Pak Menteri bulan Februari dan SR harus jalan Juli, maka kerja kami luar biasa. Dari penyiapan gedung, sarana, perekrutan guru, kepala sekolah, hingga siswa., semuanya lari bersama," tutur Endang.
Sebanyak 275 siswa yang terdiri dari 200 siswa di SR Sonosewu dan 75 siswa di SR Purwomartani diterima sebagai peserta angkatan pertama.
Hari pertama orientasi dimulai dengan pemeriksaan kesehatan menyeluruh terhadap para siswa. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat.
"Tes kesehatan ini bukan untuk menggugurkan penerimaan siswa, tapi sebagai basis untuk mendeteksi kondisi mereka karena banyak yang berasal dari latar belakang dengan asupan gizi kurang. Semua penyakit insyaAllah bisa ditangani," ucapnya.
Load more