Ekspor Sarang Burung Walet Belum Optimal, Barantin Kawal Strategi Pemenuhan Standar Regulasi untuk Hilirisasi
- tim tvOne - Sri Cahyani Putri
“Australia, Amerika, Kanada juga punya standarnya sendiri. Tantangan yang harus kita hadapi ini bisa kita lalui, tentunya dengan sinergi antara pelaku usaha dengan pemerintah,” ungkap Sahat.
Sahat menyampaikan bahwa selain merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, dengan hilirisasi ada banyak manfaat didapatkan seperti terciptanya lapangan kerja, penambahan devisa dan keuntungan, serta peningkatan perekonomian masyarakat. Sementara itu, jika sarang burung walet hanya dikirim dalam bentuk mentah, maka dapat menimbulkan beberapa kerugian, di antaranya harga acuan komoditas sarang burung walet ditentukan oleh asing, penurunan cadangan devisa, penurunan lapangan pekerjaan, penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat pembudidaya walet, penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat pekerja pada tempat pemrosesan sarang burung walet, serta menimbulkan tekanan negatif terhadap laju pertumbuhan ekonomi.
"Kami mengajak seluruh asosiasi pengusaha sarang burung walet yang hadir, untuk bisa mendukung program pemerintah terkait hilirisasi ini. Kami juga mohon dukungan dari UGM dan beberapa kampus terbaik kita untuk melakukan penelitian bahwa kandungan aluminium alami yang tinggi pada sarang walet di beberapa daerah sehingga kami bisa menyampaikan kepada otoritas negara mitra, apabila sarang burung walet kita banned karena kandungan aluminium kita cukup tinggi," kata Sahat.
Ina Soelistyani, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Daerah Istimewa Yogyakarta yang mendampingi kegiatan tersebut menambahkan bahwa untuk wilayah DIY, budi daya walet belum banyak dilakukan. Saat ini, baru ada satu tempat pemrosesan dan jumlah ekspornya hanya 52 kg pada 2024 lalu. (scp/ard)
Load more