“Jaraknya enam bulan sesuai dengan program,” terangnya.
Rustamadji menambahkan, pada vaksinasi dosis ketiga nanti pihaknya akan menggunakan vaksin jenis Pfizer. Vaksin produksi Amerika Serikat ini dianggap lebih mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
"Dua kali dosis vaksin primer kita menggunakan Sinovac, tapi yang ketiga ini dengan Pfizer agar lebih heterolog karena pemerintah memandang akan lebih mampu meningkatkan daya kekebalan dan daya tahan tubuh kita,” bebernya.
UGM sendiri sebelumnya telah memulai vaksinasi booster untuk ribuan pegawai dan pensiunan pada Sabtu (22/1/2022). Mereka menyiapkan sekitar 14 ribu dosis vaksin untuk melayani vaksinasi booster tersebut.
“Tetapi jika diperlukan kami masih bisa meminta tambahan sebanyak 2.500 dosis,” ucap Rustamadji.
Guna menyukseskan kelancaraan vaksinasi lanjutan ini, kata Rustamadji, pihaknya mengerahkan sekitar 120 tenaga kesehatan. Mereka secara bergantian akan terlibat dalam 6 kali kegiatan vaksinasi hingga akhir Januari 2022.
“Mereka terbagi menjadi 23 tim yang masing-masing beranggotakan 4 orang,” pungkasnya. (andri/ade)
Load more