Aris menerangkan, kejadian laka laut berawal dari hilangnya kontak kapal nelayan KM. Mugi Jaya, Minggu (10/3/2024).
Pada Jumat (8/3/2024), kapal tersebut berangkat dari pelabuhan perikanan Binuangeun, Banten dengan jumlah awak kapal 4 orang.
Mereka membawa bekal untuk kebutuhan 2 hari di laut karena direncanakan pada Minggu (10/3/2024) siang tiba di Binuangeun.
Namun hingga malam hari, belum ada tanda-tanda kapal kembali kesana. Selanjutnya, keluarga para awak kapal mendatangi MUP Binuangeun untuk melaporkan kejadian tersebut.
Kemudian pada Rabu (13/3/2024), SRI Wilayah V Kulon Progo menerima informasi adanya kejadian laka laut di Perairan Karangwuni. Terdapat 4 ABK dengan menaiki perahu compreng.
Setelah melihat daratan 4 ABK memutuskan untuk lompat dan berenang ke tepian. Dua orang antaranya berhasil mendarat di Dermaga Karangwuni, Wates. Mereka beridentitas Acil dan Rasita warga Malingping, Banten. Lalu mereka dibawa tim SAR ke UGD RS Rizki Amalia Temon.
Adapun, kapal sudah mendarat di Barat pemecah ombak Pantai Glagah. Sementara dua orang lainnya masih belum diketahui keberadaannya. (scp/buz)
Load more