Lahat, Sumatera Selatan - Sungguh memilukan jalan hidup yang harus dialami oleh Nenek Kuya (79), seorang lansia warga Desa Lubuk Nambulan, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Ia harus menghabiskan masa senjanya dengan tinggal di sebuah rumah tak layak huni berukuran 2 M x 1,5 M. Mirisnya, rumah yang ia tempati tersebut semuanya terbuat dari seng bekas, sehingga saat siang hari, ia tidak bisa berada di dalam rumah karena hawa panas terpaan sinar matahari melalui material rumah yang digunakan. Bahkan, rumah yang dibuat hasil gotong royong warga Desa Lubuk Nambulan tersebut, mempunyai tinggi tak sampai 2 meter. Sehingga atap maupun dinding dari seng membuat suhu udara pada siang hari begitu menyengat.
"Nenek Kuya ini sudah lama tinggal di sini. Ia hidup sebatang kara, dan menyambung hidup juga sangat mengandalkan belas kasih dari warga sekitar. Rumah yang kecil ini juga hasil dari gotong royong warga di sini," kata Mulyadi, tetangga Nenek Kuya, Senin (25/7/2022).
Warga berharap, Nenek Kuya bisa mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah baik untuk pembangunan rumahnya maupun bantuan sosial lainnya. "Harapannya cuma satu, agar kedepannya ada perhatian serius dari pemerintah untuk membantu kehidupan Nenek Kuya," harapnya.
Sementara itu, Nenek Kuya sendiri mengaku belum pernah tersentuh bantuan sama sekali. Baik bantuan BLT Dana Desa (DD), Penerima Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), maupun bantuan lansia lainnya. "Belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan, kecuali dari warga dan tetangga sekitar," ucapnya lirih. (ayh/wna)
Load more