BLTS Kesra Disalurkan di Kawasan Terdampak Bencana
- Istimewa
“Dalam kondisi normal, daerah ini mudah dijangkau. Tapi sekarang infrastruktur jalan menjadi tantangan,” katanya.
Meski demikian, Pos Indonesia menargetkan kinerja penyaluran mendekati 100 persen. “Prinsip kami mempermudah masyarakat mendapatkan bantuan,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Robert Chaniago, Branch Manager KCP Bukittinggi Pasar Atas. Di Kecamatan Malalak, penyaluran BLTS Kesra dilakukan di kantor wali nagari karena jalur transportasi rusak.
“Karena banyak jalan putus atau amblas, penyaluran kami lakukan di kantor wali nagari yang mudah diakses,” ujarnya.
Bantuan Tunai sebagai Jembatan Pemulihan
Di wilayah bencana, BLTS Kesra berfungsi sebagai jembatan pemulihan ekonomi. Tidak seperti logistik yang sifatnya seragam, bantuan tunai memberi fleksibilitas. Warga bisa memilih: membeli beras, membayar sekolah, atau menutup kebutuhan mendesak lain.
Bagi Rosni, Syukur, Irma Putri, Desmawati, Erianis, hingga Samiar, BLTS Kesra bukan sekadar angka Rp900.000. Ia menjadi ruang bernapas di tengah ketidakpastian, di saat sawah belum bisa digarap dan jalan belum pulih.
Di Kecamatan Malalak dan sebgian wilaayah kabupaten Agam, pemulihan masih berjalan perlahan. Jalan dan jembatan belum sepenuhnya pulih, sawah membutuhkan waktu untuk kembali digarap, dan sebagian warga masih hidup dalam bayang-bayang trauma bencana. Namun di tengah situasi tersebut, bantuan negara terus hadir melalui proses yang berkelanjutan.
Bagi para korban banjir dan longsor di Agam, kehadiran pemerintah melalui berbagai skema bantuan adalah pengingat bahwa mereka tidak dibiarkan menghadapi krisis sendirian. Negara hadir melalui kebijakan, melalui anggaran, dan melalui orang-orang yang bekerja di lapanga, dari petugas kebencanaan, relawan, hingga petugas Pos Indonesia yang tetap menjalankan mandat penyaluran bantuan sebagai bentuk tanggung jawab pelayanan publik.
Di tengah medan yang sulit, tugas itu dijalankan tanpa hiruk-pikuk. Bantuan diantarkan, data diverifikasi, dan warga didatangi satu per satu. Dari proses itulah, pemulihan sosial dan ekonomi perlahan dibangun kembali, tidak dengan janji besar, tetapi melalui kehadiran yang konsisten.
BLTS Kesra dan bantuan bencana berjalan bersamaan, satu menjaga hari ini, satu membuka jalan menuju esok. Di tengah lumpur dan longsor, kehadiran itu menjadi penanda bahwa warga terdampak tidak sepenuhnya sendiri.(chm)
Load more