Mentawai, tvOnenews.com – Warga Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat keluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak seminggu terakhir. Ini lantaran kapal pengangkut BBM dari Padang mengalami kecelakaan pada 14 Juli 2023 lalu saat Kota Padang dihantam banjir besar.
Sedianya, BBM untuk Mentawai disalurkan oleh kapal milik SPBU PT Sumber Alam Sejahtera yang terdampar di pinggir Pantai Padang setelah dihantam banjir di pintu muara Sungai Batang Arau. Kapal pun terseret gelombang sungai dan air pasang hingga dihempaskan ombak ke bibir pantai.
Terjadinya kelangkaan BBM di Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat menyulitkan masyarakat. Sebab dengan kondisi saat ini sangat menghambat aktivitas warga apalagi nelayan.
Masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai antre di salah satu SPBU mini di Tuapejat. (tim tvOne/Wahyudi Agus)
Menurut pihak SPBU Sumber Alam Sejahtera di Kilometer 2 Tuapejat, kebutuhan minyak di Kabupaten Kepulauan Mentawai semakin tinggi. Dalam satu hari saja bisa habis 4 ton khusus pengisian kendaraan jenis motor.
“Untuk 7 ton BBM saja bisa habis dalam 2 hari, kebutuhan minyak di Kabupaten Kepulauan Mentawai tinggi sekali baru-baru ini, sehingga minyak bisa habis dalam dua atau tiga hari sekali masuk di SPBU,” ujar Desi, petugas Admin SPBU Sumber Alam Sejahtera, Kamis (27/7/2023) di ruang kerjanya.
Desi menyebutkan, saat ini memang terkendala pada akses distribusi. Dua unit kapal milik PT Sumber Alam Sejahtera sedang dokking di Bengkulu dan tengah menunggu Surat Izin Berlayar (SIB) dari Syahbandar. “Jika ini sudah normal dipastikan kelangkaan BBM dapat diatasi,” harap Desi.
Ia juga mengatakan, pendistribusian BBM dilakukan sesuai prosedur dan aturannya. Tidak ada BBM yang dibagikan kepada warga dengan sembarangan. Khususnya kepada nelayan tetap berpatokan pada aturan yang ada. dan kuotanya pun sesuai yang dibutuhkan.
“Kelangkaan BBM di SPBU baru kemarin dan sore hari ini minyak sedang dalam perjalanan menuju Kepulauan Mentawai. Kebutuhan BBM yang saat ini terkendala bukan berarti kelalaian pihak SPBU, namun minyak memang habis tersalurkan kepada masyarakat termasuk adanya kendala dengan kapal yang saat ini masih dalam proses izin berlayar,” tutup Desi. (yud/wna)
Load more