Binjai, tvOnenews.com - Terkait penolakan tempat ibadah Gereja Mawar Sharon (GMS) yang berada di Cafe Teman Copi Kelurahan Kartini Kecamatan Binjai Kota oleh masyarakat yang terjadi beberapa waktu lalu, Wali Kota Binjai, Amir Hamzah menginginkan semua pihak untuk menjaga kekondusifan beragama di Kota Binjai.
Wali Kota juga meminta semua etnis yang ada bisa hidup berdampingan sebagai mana yang telah terpelihara hingga saat ini.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Binjai saat rapat lintas kerukunan beragama yang berlangsung di aula Pemko Binjai, Rabu (31/5/2023) kemarin.
Turut hadir dalam dalam rapat lintas keukunan beragama tersebut Kapolres Binjai AKBP Hendrick Situmorang, Dandim 0203 Binjai/Langkat Letkol Inf. Eko Prasetyo, Kajari Binjai Jufri Nasution SH, Wakil Walikota Rizky Yunanda Sitepu, Sekdako Binjai Irwansayah, Plt Kakan Kemenang Armaya Azmi, Ketua MUI, DR H Jamil Siahaan, Pengurus FKUB Pendeta Dr Janes Padang, Tokoh Etnis Isabidin Guntur dan unsur Porkofimda lainnya.
Dalam sambutannya Wali Kota Binjai Amir Hamzah mengatakan, moderenisasi beragama merupakan seni kerukunan umat beragama dan diperlukan kerja sama tokoh agama serta peran pemerintah daerah dalam menjaga kerukunan beragama.
Pemuka agama mempunyai peran strategis menjaga toleransi dan menjadikan Kota Binjai menjadi Kota yang agamais, santun dan bermasyarakat sesuai dengan visi Kota Binjai, lebih maju berbudaya dan religius.
"Dinamika yg terjadi di Kota Binjai beberapa waktu yang lalu diperlukan dukungan unsur Forkopimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mendukung terciptanya ketentraman dan ketertiban di Kota Binjai. Sebab 2024 merupakan tahun politik dan saat ini sudah mulai terlihat bias - biasnya. Mari kita jaga kerukunan bersama - sama," ucap Wali Kota Binjai dalam sambutannya.
Sementara itu, Plt Kemenag Kota Binjai, Armaya Azmi menyampaikan kementrian agama sebelumnya telah merekomendasi tempat ibadah Gereja Mawar Sharon (GMS) yang sekarang ini di tolak warga sekitar, namun jika ada penolakan maka akan ditinjau ulang kembali.
"Kami mohon maaf jika rekomendasi yang di keluarkan menjadi polemik dan masalah ini harus di selesaikan dengan bijak sana," ucap Plt Kemenag Kota Binjai, Armaya Azmi.
Ditempat yang sama, Ketua FKUB, Ustad Nasir menyebutkan jika terjadi penolakan atas rekomendasi tempat ibadah di Cafe Teman Copi Kelurahan Kartini Kecamatan Binjai Kota beberapa waktu lalu, maka dapat ditinjau ulang kembali.
"Saat ini peristiwa tersebut jangan sampai terulang kembali dan jika ada kesalahan rekomendasi maka harus di tinjau ulang," ucap Ketua FKUB, Ustad Nasir.
Hal senada juga disampaikan pendeta Janes Q Padang selaku perwakilan dari umat kristiani di FKUB Kota Binjai sekaligus penasehat BKAG Binjai yang menginginkan penyelesaiannya dengan azas kekeluargaan.
"Saat ini sudah ada penolakan dari warga terkait tempat ibadah GMS di cafe teman copi dan ini harus segera diselesaikan secara kekeluargaan," tegas pendeta Janes Q Padang.
Sementara itu warga sekitar mengungkapkan kalau pendirian tempat ibadah memiliki ketentuan yaitu, SKB2 Menteri, sedangkan GMS tidak memiliki unsur yang di maksud, sebab ada penolakan dari masyarakat sekitar dan berharap agar lokasi ibadah ditempatkan di tempat yang semestinya.
Peristiwa penolakan adanya tempat ibadah di salah satu cafe di Kelurahan Kartini Kota Binjai ini terjadi beberapa waktu lalu. Sekelompok masyarakat setempat mendatangi lokasi kafe dan menolak adanya kegiatan ibadah GMS di cafe teman copi tersebut karena dianggap menyalahi perizinannya. Sebab lokasi kafe hanya memiliki izin usaha dan bukan izin tempat ibadah. (tht/haa)
Load more