Di samping itu, dia menjelaskan tidak ada pembuatan tempat pengungsian karena masyarakat Toraja memiliki tradisi kuat untuk menampung para pengungsi di rumah-rumah keluarga mereka.
Hal ini sebagai karakter yang unik dari orang Toraja yang menunjukkan solidaritas dan kekuatan komunitas masyarakat.
"Kami memang tidak melakukan tempat pengungsian. Karena itulah memang karakter orang Toraja. Bahwa yang mengungsi ini tertampung di rumah-rumah keluarga," tuturnya.
Diketahui, sejak kejadian bencana, Sabtu (13/4/2024) malam, pemerintah daerah telah bergerak cepat dengan wakil bupati yang memimpin upaya penanganan di lapangan bersama TNI-Polri dan unit-unit rescue lainnya.
Masyarakat setempat juga turut serta bahu-membahu dalam upaya penanganan ini.
Dalam hal logistik, kebutuhan masih terpenuhi dengan baik berkat dukungan dan bantuan yang berkelanjutan.
Pemerintah daerah juga mengambil alih penanganan jenazah korban bencana hingga proses pemakaman yang akan dilaksanakan hari ini.
Dalam peristiwa ini, tercatat 18 korban meninggal dunia di dua lokasi berbeda, yakni di Kelurahan Manggau dan Lembang Randan Batu, serta dua orang masih dalam pencarian dan empat lainnya selamat dan sedang mendapatkan perawatan.(ant/lkf)
Load more